Minggu, 17 Juli 2011

Ladies Trip Goes to Ujung Kulon #Part-1

Ladies “BPC” Trip, Goes to Ujung Kulon Part-1
Juny 30th 2011 Until July 4th 2011

Bismillah....

Perjalanan kali ini cukup unik,mungkin bisa dikatakan  juga cukup nekad :p
Karena acara ini backstreet dari para kaum adam alias “Adventure For Girls Only" :o
Kita akan mengunjungi  “Zero degree of Java Island”  Ujungnya pulau Jawa yang lebih dikenal dengan sebutan "UJUNG KULON". Seperti biasa, sebelumnya belum ada yang survey  TKP, hanya berbekal informasi itinerary dari teman-teman backpacker Banten, So...kita jelajahi sendiri apa yang ada disana.
Mmmhhhhhh pasti seru pikirku  (^___^)’v...

Pertama kali diberikan informasi via sms oleh mba’Wening (*Coordinator Ghatering Of BPC :p), tepatnya dua bulan sebelum keberangkatan, tanpa banyak pertimbangan langsung....
Reply Message : Brangkaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaat Tanteeeeeeeeeeeeeee! :D

30 Juni 2011  
“Freedom For My Life”
Langsung meluncur kekosan ade trisnawati untuk prepare and packing ulang.

Meeting point @ Terminal Kalideres jam 21.00 WIB
Dengan ransel full berangkatlah kita menuju kalideres via cengkareng. Sampai kalideres clingak-clinguk mencari perkumpulan peserta lain, tak nampak di depan terminal akhirnya kita masuk kedalam terminal dan bertemulah kita di “Pos Polisi Terminal Kalideres” :D
Peserta yang terdaftar 20 orang menyusut menjadi 7orang padahal terakhir update info ada 8 orang.
Saat itu yang telah hadir ada:
1. Tante Iyya (Maria Kamarudin/Kamaria 79)
2.  Uning (Nuning sari/)
3. Mak’Santi (Santi Elmony/)
4. Fanny (Fanny chung), ditambah kita berdua yang baru hadir
5. ade (Ade Trisnawati/ Nekadtraveller)
6. Aku sendiri (Fitri Yanti/ Honeyraspberry), dan tinggal menunggu kehadiran
7.  tante’Isti (Maria Isti Hardiknastuti/jengsongo) yang masih on the way.
Setelah pasukan lengkap dan membuat para polisi sedikit terganggu dengan kehadiran kita.
Berangkatlah kita, “Bimillahitawakaltualallahlahaulawalakuwwataillabillah” :)
Sudah hampir setengah jam kita menunggu jadwal keberangkatan, sedangkan bis masih setia menunggu penumpang-penumpang yang mengejar pemberangkatan terakhir menuju kota Serang. Tampak satu persatu penumpang mulai memenuhi kursi bis, dengan wajah-wajah yang sudah tampak mengantuk. Berbeda dengan kondisi penumpang yang mengisi bangku paling belakang, 7 Wanita masih Full Batere riweeeeuuh dengan rumpian-rumpian nya :D
Sekitar jam 23.30 WIB akhirnya meluncurlah bis menuju serang. 1jam pertama masih rame :D 2jam kemudian sedikit sunyi senyap :p dan 3jam kemudian kemudian  “ZzzzzzzzzzzzzzzzzzzZzzzzzzzzzzzZzzzzzzzzzzzz  :x! “
(# Ongkos Kalideres - Serang: Rp.12000)

1 Juni 2011
Kota Serang,  02.30 WIB

“Serang abis, serang abis....!!!”
Gelagapan kita terbangun dari mimpi masing-masing, antara ada dan tiada kita sibuk menurunkan ransel-ransel kita yang di selipkan di bangku paling belakang.
 Kota Serang dini hari, kedatangan 7 wanita dengan ransel besar dipunggungnya masing-masing, membuat perhatian para supir angkot atau mungkin yang lagi ronda  bertanya-tanya. Tanpa lirik kanan kiri, kita mengacuhkan panggilan-panggilan supir-supir itu, langsung ngaciiir mencari kehidupan yang lebih aman+terang berderang.  Dan sampailah kita ke mini market 24Jam (*Cuma beli aqua, numpang kamar mandi, dan foto2 ^___^’v)



Perjalanan selanjutnya adalah menuju “Kampung Sumur” . Untuk menuju kesana ada beberapa alternatif, pertama pake Elf dan kedua pake Bis Damri. Sebenarnya mobil elf udah nge-jugruk depan mata kita. Supir elfnya pun maksa-maksa nawarin agar kita naik elf nya, tapi ongkosnya mahaaaal kita dikenakan 40rb/org (>,<)’ sedangkan pake Damri tarifnya hanya 25rb-30rb.

Demi kesejahteraan (*a.k.a irit) :p, akhirnya kita putuskan menunggu bis  Damri :), tetapi bis tersebut adanya jam setengah empat shubuh nanti.
Sambil nunggu keberangkatan bis Damri kita mencari  makanan yang bisa kita santap di dini hari. Ade dan tante’isti survey nyari tempat makan akhirnya ketemuu warkop mie rebus dan bubur kacang (*walaupun mereka ragu itu tukang mie ato tukang jamu :p) akhirnya kita pindah lapak ke warkop tersebut.
(#Makan Mie goreng tanpa telor: Rp. 3000)

Sang supir Elf masih setia ngejar-ngejar kita, bahkan sampe nungguin kita makan, hadeeuuuhhh :x
Selesai makan kita mulai beraksi, dari aksi jempol  :p sampe nego sama sang supir Elf. Udah hampir  setengah jam, belum ngasih harga juga tuh supir elf, sedangkan Damri masih lumayan lama datangnya. Dengan jurus memelas anak sekolah akhirnya nuning berhasil dapat potongan harga hampir  setengahnya, yang harusnya bayar 40rb/org kita cuma bayar 25rb/Org ;)
Sebelum naik elf kita sempat ragu, karena dapat info dari penduduk setempat klo elf suka di turunin di tengah jalan, tapi kita pake taktik “gak bayar sebelum sampai tujuan” :p dan berbekal  “Lahaulakuwataillabillah” berangkatlah kita menuju Sumur ;)


Panimbang, 08.00 WIB
Selama perjalanan kita semua tidur kecuali tante’iyya yang gak bisa tidur kalo dijalan.
Aku sempat terbangun didaerah Labuan, sesaat melihat PLTU Labuan, setelah itu tiduuur lagiiii :p
Terbangun di panimbang (*baca plang Alfamart :p), Elf yang awalnya penuh sesak tiba-tiba menjadi kosong dan tinggal kita bertujuh, kukira sudah sampai, tapi ternyataaaa....kita over elf  >,</.......
supir yang tadi janji mengantarkan kita sampai kantor desa Sumur, berkelit harus cepat-cepat ke serang lagi. Akhirnya keluarlah kita dari elf itu, seperti biasa selalu jadi tontonan warga, pada aneh ngeliat kita cewek-cewek bawa ransel gede, dan mereka berbincang membicarakan kita dengan ”bahasa ibu-nya” (*aka. Bahasa daerah).
Didepan kita sudah ada elf yang siap menampung kita kembali dan ketika akan masuk elf itu, Surprizzzzzzeeeee!!!.....??????.....OooooOooooWwwww :o
Didalam elf itu ada puluhan ember , karung dan tumpukan dus-dus.  Ternyata kita digabung dengan para ikan laut, sayur-mayur, serta berdus-dus barang elektronik  yang akan di jual di pasar kampung sumur, omaygoooooooooood :x....
Wanginyaa itu loooh! mmmmmmhhhhhh semerbak :D, kalah deh sama kita yang pada belum mandi, hihihihi :p (*sampai tante’iyya nekad mau duduk di atas elf karena gak tahan baunya) :D
Perjalanan dilanjut kembaliii, setelah berbincang tetangga sebelah ternyata untuk menuju sumur masih butuh waktu sekitar 3Jam! Hohohohoho  :o


Kondektur : “Mau kemana neng?”
Aku : “Ujung Kulon pak"
Kondektur : "Ada acara apa?"
Aku : "mau kemping pak ” jawabku sambil senyum
Kondektur : “ooh..di pulau umang yaa?”
(*pulau umang = salah satu wisata pulau di ujung kulon tapi ada resortnya, dan mahaal :p )
Aku: “bukan pak, ujung kulon!” (*dudul padahal ini udah di kawasan ujung kulon :#) jawabku sambil nyengir karena gak taw kita mau camping di pulau mana :D
kondektur :  “masih jauh neng, tidur dulu ajaah...”
Aku: “iyaaah pak?” tanyaku sambil bicara dalam hati “Whaaatz???udah sejauh ini masih juga dibilang masih jauh?”
Kondektur lagi : “ongkosnya kena berapa neng dari serang? Tanyanya lagi
Aku: “25 pak” jawabku sambil senyum lagi
kondektur:  “Oooh, 250rb satu rombongan yaa?” sambil manggut-manggut
Aku: “bukan pak, 25rb per-orang” jawabku lagi
Kondektur: “Dari serang neng?” tanyanya heran
Aku: “iya paaaak...” jawabku
kondektur : “......................” Cuma geleng-geleng kepala
xixixiixixixixixixixi  :p


Sumur, 10.00 WIB
Alhamdulillah Akhirnya sampe juga :D
Matahari sudah tampak terasa menyengat kulit dan angin panas pun mulai menerpa wajah, sangat terasa sekali berada di perkampungan pesisir lautnya.
Yang pertama kita temukan adalah “kantor desa sumur” karena itu adalah patokannya. Kebetulan depan kantor desa ada warung nasi uduk, mmmhhhh...tanpa basa-basi langsung serbuuu....
makan sambil numpang ke toilet yang punya warung, bersih-bersih (*shalat lewat karena kebetulan smua yang muslim lagi free ^___^’v)

Tujuan kita selanjutnya adalah “Pulau Peucang” :)
Perijinan kunjungan untuk kawasan TNUK ada di pulau tersebut, selesai makan kita langsung nagcir ke rumah pak’koni yang menyewakan kapal untuk kita menyebrang. Ternyata lumayan mahal juga harga sewan kapalnya, sekitar 2jt/malam.  Mulai beraksi tukang nego (Nuning, tante’iyya, dan ade) aku dan yang lainnya nunggu di luar sambil tidur diatas ransel masing-masing :x
Akhirnya diberikan harga kapal seharha 3jt untuk 2 malam, Mmmhhh dengan kapasitas hanya 7Orang so pasti mahal bgttt :(
Nego lagi---->turun 2,8jt,  memelas lagi --- > turun jadi 2,6jt, memelas sambil mo nangis --- > akhirnya turun lagi jadi 2,5jt untuk 3 hari 2 malam, ihhiiiiiiyyyyyyy  \^.^’/
(*emank jago tuh yang nego, ckckckck :D)

Selesai nego, kita lanjutkan kembali perjalanan menuju pulau Peucang dengan mengguanakan kapal yang kita sewa. Mulai menyebrang dari pesisir Sumur sekitar pukul 10.30 WIB. Awalnya pake sampan kecil, karena kapal tidak bisa merapat sampai pantai, baru nanti kita pindah menggunakan slowboat, mareeee dayuuung :D

@ Kampung Sumur
Diatas perahu sampan
Bismillah....
Dan kita pun mulai membelah lautan, lamanya perjalanan 4 jam pemirsaah, pyuuuhhh :x
Pulau umang yang dibicarakan kondektur tadi terlewat sudah. Kini didepan mata yang terlihat adalah air laut berwarna biru jernih, terlihat juga pulau-pulau hijau yang rindang berjejer dengan pasir putihnya dan tepi pantai berwarna kombinasi antara biru toska, biru muda, dan biru tua.
Disisi lainnya laut lepas yang tak berujung sepanjang mata memandang,  Subhanallah (*.*)'....
Pemandangan sepanjang perjalanan menggunakan kapal
Tampak dari dekat
 
slowbot yang awal perjalanan bergerak pelan kini sudah mulai terasa cepat dan berjalan konstan, membawa  pada mimpi kita masing-masing :p

 4 Jam kemudian...

Pulau Peucang, 13.30
Welcome to Pulau Peucang ;)

Ketika kapal mulai merapat ke dermaga, dan lagi-lagi “Subhanallah....” kini aku bisa melihat lebih dekat, menginjak, bahkan menyentuh kombinasi warna lukisan pantai yang hanya bisa kulihat sepanjang perjalanan tadi ^__^'......


 
Sebelumnya kita harus lapor dulu kepada pihak TNUK. Dan bertemulah kita dengan penjaga TNUK, dan yang sedang bertugas hari itu namanya Pak’Mis. Kita menjelaskan rute yang rencananya akan kita kunjungi :
1. Cidaon (Trekking ke tempat penangkaran binatang liar yang dilindungi seperti banteng, burung merak bahkan sang primadona ujung kulon badak bercula satu)
2. Handeleum (Canoing menyusuri rawa sungai Cigeunteur  yang masih banyak buaya dan ularnya :D)
3. Cibom (Pulau/Pantai indah untuk ngecamp)
4. Dan Tanjung layar “Zero Degree Of Java Island” ( Trekking menuju mercusuar ujung nya pulau jawa :) )
5. Karang Copong (Trekking ke tengah hutan, endingnya....??? blm taw ada apa dsana ^___^’v)

Tempat-tempat yang disebutkan diatas, tidak ada satu pulau pun yang berpenghuni manusia, kecuali di Tanjung Layar yang hanya ada satu orang sebagai  penjaga mercusar katanya. Penjaga yang sedang berjaga kebetulan sedang sakit, sehingga hanya di pulau peucang saja yang ada kehidupan, itupun ada listrik menyala dari jam 5 sore sampai jam6 pagi. Karena alasan tidak ada petugas yang jaga tadi, kita di larang nge-camp di cibom :(
Setiap pulau yang akan kita kunjungi, kita dikenakan biaya (asuransi, guide, sewa speedboat, prahu cano, dll) Kalo di hitung-hitung lumayan nguras kantong juga, bisa-bisa gak balik ke jakarta kita :x
# Bayar tiket masuk : Rp. 2000/orang + Asuransi Rp.3000/orang
# Bayar lain-lain : Rp. 135.000/orang (Klo gak salah :p)
Pos penjaga TNUK
Akhirnya kita adakan arisan dadakan, loh? Maksudnya meeting dadakan :D
Rapat dimulai, tante’iyya sang leader mengambil alih untuk mengubah strategi perjalanan kita. Utang-itung, bolak-balik kertas jadwal, pikir sana pikir sini. Saat ditanya mau gimana, kita kompak jawab “terseraaah, kita ikut aja tanteeeeeeeeeeeee...” ^___^'v
Akhirnya kita mendapatkan kesepakatan! Demi mengirit biaya salah satu tujuan harus di hilangkan antara “Handeleum “dan “Tanjung Layar”, karena sewa kapal boat dan cano yang sangat mahaal...
pilihan yang sulit, sebenarnya dua2nya pengen dikunjung :(
Setelah diskusi, sepakat kita menghilangkan rute Handeleum, alasanya masuk Rawa Liat buaya, dan ular bisa dimana ajaaah :p. Dan sekarang ini, kita berada di ujung pulau jawa, klo gak nginjek ujungnya banget sekarang kapan lagiiiiiiiiiiiiiii...! hehehehehe :p
Ngitung persediaan Amunisi, diakalin seirit-iritnya :D
Selain pangkas tujuan, kita juga masih harus berfikir masalah penginapan, penginapan di pulau peucang ada berbagai macam, dari yang mewah ber AC, menengah, bahkan barak mahasiswa untuk penelitian dan konservasi di ujung kulon. Kita ditawarkan menempati barak mahasiswa tersebut, tapi  harganya menurut kita masih tetap mahal, sekitar 150rb/kamar dan hanya bisa dihuni oleh 2 orang perkamar nya. Kalo dikali untuk 7orang???  Huaaaaaaaaaaaaaa....bener-bener bisa ngesot kita pulang ke Jakarta T_T’.....
*Ide jempol (a.k.a. Numpang) truk ikan, sayur, dll sudah terencana dibenak kita , hohohohohoho :o

Penginapan murah satu-satunya hanyalah nge-camp alias kemping pake tenda, Cuma 100rb/dom, dengan harga seratus ribu ajaah kita bisa masuk semua didalam tenda :D
Tante’iyya pun nego lagi, akhirnya kita diijinkan nge-camp, tapi di cidaon, bukan di cibom :( , Alasannya biar lebih aman, karena pulau yang terdekat dengan pulau peucang adalah cidaon (*pulaunya bersebrangan, hanya 15 menit menggunakan kapal) mudah juga untuk memberikan kode apabila butuh pertolongan. 
Okee deaaal!  Akhirnya Kita ngecamp dicidaon \^.^/

And This is it "spot Cidaon at 04.00pm" :)



Cidaon, 16.30 WIB

Hari semakin gelap, dan kita harus segera mendirikan tenda untuk kita tidur. Setelah puas bermain dan pemotretan di pantai pulau peucang :D kita segera meluncur menuju cidaon. Saat sampai dermaga cidaon ada beberapa rombongan keluarga yang baru selesai mengunjungi penangkaran hewan yang terletak tidak jauh dari dermaga cidaon. Dan saat ini mereka akan segera kembali kepenginapan mereka dipulau peucang.
Sedangkan kitaaaa....???  kebalikan dari mereka, “orang mah pada pulang ini malah pada datang” mungkin itu pikiran mereka, hihihihi :p
Lagi-lagi kita menjadi pusat perhatian orang , turun dari kapal membawa semua ransel dan perlengkapan camping kita. Sampai-sampai ada ibu-ibu yang bertanya dengan heran “kalian mau kemping disini?” kita pun menjawab bersamaan “iya buuuuu....” sambil nyengir tak berdosa, hihihihi ^___^’v...
Kemudian ibu itupun bertanya kembali  “Ini Cewek semua? berani bgttt???” menatap kita takjub :D
Kita hanya berlalu sambil mesem-mesem (*bingung mo jawab apa) :p
Ternyata dicidaon ada sebuah bangunan kecil semacam posko Siskamling, pak’Mis menawarkan kita tidur di pos itu saja, selain biar gak ribet mendirikan tenda, kita juga lebih aman katanya.
Mmmhhhh baiklaaaaaaaaaah :)

Penampakan Pos Camp at Cidaon
Masuklah kita ke dalam pos tersebut, dan wuuusssss.... :# hawa dingin masih terasa didalam ruangan kecil itu, sedikit berdebu dan lembab. Tapi setelah dibersihkan dan ditata ulang barang-barang kita, mmmhhhhhh lumayan nyaman juga :$
Sebelumnya menjelang malam sekitar jam5 sore, kita mengunjungi penangkaran banteng dan burung merak di dalam hutan, ditemani pak’Sukri (Guide sekaligus  petugas TNUK) yang dengan sabar menjawab pertanyaan-pertanyaan kita tentang binatang-binatang itu.

Haripun semakin gelap, setelah puas berjalan-jalan dalam hutan, kita kembali ke pos. Pak’Sukri pun harus bergegas kembali ke Pulau Peucang. Sebelum pergi, beliau memberikan arahan-arahan yang boleh dan tidak boleh kita lakukan selama berada disini.
“Jangan makan dan minum sambil berdiri”, “Motong kayu tidak boleh dipatahkan langsung, kayak gini nih (*sambil memberikan contoh pake ranting kecil)  sebaiknya menggunakan alat potong kayak golok atau pisau“, terus “Kalau sudah makan, sendok tidak boleh ditaro seperti ini, tapi harus seperti ini (*menunjukan lagi caranya, sendok harus disimpan diatas tempat makan, bukan didalam tempat makan), “dan  yang harus diingat Jangan bicara sembarangan!” tegasnya.
kalau ada apa-apa bisa memberikan kode lewat morse cahaya senter ke pulau peucang bisa juga naikan bendera itu” sambil nunjukin tiang dari kayu yang ada di ujung dermaga.
kita hanya mendengarkan kata-kata pak’Sukri sambil manggut-manggut dan ber-ah oh ria (*padahal dalam hati deg2an :D)
Pak’Sukri pun akhirnya pergi dan tinggalah kita disini, 7 orang wanita dipulau tak berpenghuni, tanpa cahaya listrik, tanpa sinyal, tanpa hiruk pikuk orang banyak, jauh dari kehidupan, berasa punya privat island :$

Didepan pos ada halaman kecil, kita duduk di halaman tersebut untuk menikmati Sunset :)
Persis dihadapan kita tampak lautan dengan gelombang tenang, pasir putih yang berkilau, dan Dewa Siang malu-malu mengintip dibalik lautan luas yang akan segera kembali keperaduannya, sebelum pergi dia memberikan gradasi warna langit yang tampak excotic perpaduan jingga, pink, dan sedikit violet :o
Saat ini yang kita dengar hanya deru ombak halus yang menyejukan telinga dan mata.
Moment penglihatan dan pendengaran  yang tidak akan pernah terlupakan, subhanallah walhamdulillah, Illahi Rabbi...
semakin kusanjung  Engkau yang Maha Sempurna :)

   


Malam hari di Pulau tak berpenghuni....
Cidaon benar-benar sunyi dimalam hari, hanya terlihat cahaya mercusuar  yang tampak sangat jauh di ujung pulau itu dan cahaya bintang yang bertaburan diatas langit cerah. Deru ombak selalu terdengar menyentuh pantai dengan lembut. Huaaaaaaaa.....Manteeeeeeep.....Kereeeeeeeeen :$
Perut mulai koroncongan, setelah benah-benah mengeluarkan semua bahan makanan, kita  mulai memasak. Berhubung mak’santy  bawa rendang (*Woooow camping bawa rendang :p) akhirnya kita hanya memasak nasi saja, dengan bahan dan peralatan seadanya. Alhamdulillah makan malam kita nikmaaat, makan di tepi pantai pake menu nasi cruncy (*aka. nasi setengah mateng :D) plus rendang ala mak'santy :)
Setelah kenyang, beres-beres, ngobrol sana-sini, mulai atur posisi tidur. Ada yang langsung tidur, ada yang masih berkicau, ada yang Curhat, ada juga yang snoring :D
Aku sendiri tertidur dengan sendirinya di nina boboin celotehan ade, tante’iyya, dan tante’isti yang masih ON semangat bercerita dan ber haha-hihi :p

Menjelang tengah malam, sekitar pukul  23.00 WIB, tiba-tiba ada yang mengedor pintu pos, kaget bukan kepalang!
Di tengah hutan dan pulau tidak berpenghuni, siapa yang berani datang malam-malam seperti ini??? :#

To Be Continue

3 komentar:

Unknown mengatakan...

Salut bwat 7srikandi....mantabz

Unknown mengatakan...

mba dzikra, boleh saya minta no penyewaan kapalnya?
bisa tolong di email ke
ahmadfikri26@yahoo.co.id
terimakasih

Unknown mengatakan...

mba dzikra, boleh saya minta no penyewaan kapalnya?
bisa tolong di email ke
ahmadfikri26@yahoo.co.id
terimakasih

Posting Komentar

My Birthday....

Daisypath - Personal pictureDaisypath Happy Birthday tickers