Rabu, 09 Maret 2011

Untuk Sebuah Kata Pengorbanan dan Keikhlasan (Part-1)

Chapter 1
Perkenalan Itu

Jarum jam di kamarku menunjukan hampir tengah malam, tiba-tiba  terdengar ringtone HP ku berdering, kemudian ku tekan tombol berwarna hijau dan..... "tuut...tuut...tuut... "
tidak ada jawaban

Pagi menjelang, bahkan ku pikir waktu itu masih dini hari. Selesai tilawah saat itu, HP ku kembali berdering, aku lihat layar HP ku tertera nomor tak di kenal, tanpa aku sadari itu adalah nomor hp  yang tadi malam menghubungiku. Kemudian aku angkat dan menyapa seseorang disebrang sana : “ Assalamualaikum….”  hening untuk beberapa saat dan masih tidak ada jawaban.

Hingga tak lama kemudian terdengar suara menjawab salam ku dengan ragu….

Sebelumnya….



Juni 2010
Perkenalkan namaku Syifa :-),umurku 22 Tahun, berkepribadian sederhana, agak idealis, sedikit tertutup, tetapi sangat suka berteman  dengan siapa saja. Aku adalah karyawati baru di salah satu perusahaan swasta, saat ini aku sedang mendapatkan tugas dari kantor baruku untuk mengawasi suatu proyek disalah satu perusahaan BUMN ternama.
Sebut saja “Rizky” dia adalah seorang laki-laki yang baru aku kenal dari perusahaan tetangga. Apabila pertama kali melihatnya kalian bisa menduga kalau sosok seorang rizky umurnya tidak berbeda jauh dengan ku, terlihat dari wajah, penampilan dan gaya bicaranya yang begitu terlihat cerdas.
Kebetulan sekarang ini ada beberapa proyek yang sedang dikerjakan di salah satu cabang perusahaan BUMN di bilangan Blok-M Jaksel. Rizky termasuk orang  yang sangat mencolok saat itu, karena dia yang paling vocal dan banyak berkomentar dalam rapat yang sedang berlangsung. Aku berkata dalam hati : “Cerewet bgt sih tuch orang!” guman ku.
Pekerjaan ku sekarang ini mengharuskan adanya kerja sama antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya, otomatis frekuensi pertemuan aku dan Rizky semakin sering.

Dengan seringnya bertemu, ada sudut pandang lain yang berbicara. Entah karena rekan-rekan lain melihat kami seumuran, entah karena sering melihat aku dan Rizky beradu argument, karena teramat sering kami berbeda pendapat, seolah-olah mereka melihat kita sering berinteraksi. Banyak yang membicarakan tentang kita, dari berita benar sampai berita yang tidak benar pun ikut beredar. Awalnya risih, tapi aku coba tidak peduli, karena tidak ada dasar apa-apa mereka membicarakan kita. Mereka bilang karena kita sama-sama anak muda, dan sama-sama single, ya single! aku pertegas kembali single! karena hampir semua rekan kerja disana umurnya hampir seumuran dengan ayahku.

Saat awal berkenalan, kita hanya meminta alamat email masing-masing untuk urusan pekerjaan, lalu berbincang-bincang mengenai pribadi masing-masing, ternyata umurnya tidak berbeda jauh dari ku, dia lebih satu tahun diatas ku, dia tinggal dijakarta jauh lebih lama dibandingkan aku, dan dia tinggal disebuah kosan daerah Jakarta selatan akunya.
Dengan adanya "persepsi negatif" orang-orang, aku menanggapinya biasa saja, tidak ditanggapi serius, karena aku pikir nanti juga berita seperti ini akan hilang dengan sendirinya, dan kupikir itu hanya sebagai candaan aja jadi tidak pernah aku masukan dalam hati. And Of Course I don’t have fell anything to him...soo "case close…."

Tetapi tidak untuk Rizky, ternyata perasaan dan pikiranku berbanding terbalik dengan yang dirasakan Rizky, mungkin diam-diam Rizky menyimpan rasa kepadaku, terlihat dari cara dia bersikap dan memberikan perhatian. Rizky sering mengirimi ku sms tidak penting, awalnya memang menanyakan masalah pekerjaan, tetapi ujung-ujungnya dia sms hanya untuk sekedar menanyakan kabar dan lain-lain. Aku pun tidak terlalu tertarik untuk membalas semua sms-sms dari nya, kadang hanya membalas seperlunya.

Rizky sempat menyatakan perasaan nya padaku secara tidak langsung, tetapi sayang aku termasuk pribadi yang sangat idealis, memiliki prinsip yang Insya Allah selalu aku jaga sampai waktunya tepat, termasuk untuk berkenalan dengan seorang laki-laki, dengan kata lain aku tidak mau berpacaran. Apabila Rizky ada rasa terhadap aku, aku hanya menghargainya nya sebagai fitrah saja, dia berhak suka seseorang, ALLAH menciptakan fitrah cinta dan kasih sayang pada diri setiap makhluknya. Dan aku juga kebetulan bukan termasuk orang yang gampang membuka hati, maaf…bukan bermaksud memilih-milih, hanya ingin menjaga hati untuk sang Illahi dan sampai dipertemukan dengan orang tepat yang sudah tercatat di Arys-NYA, itu saja :)
karena hal itu aku harus bisa menjaga sikap biasa saja terhadapnya, tidak menjauh dan tidak juga semakin mendekat, biasa saja layaknya seorang rekan kerja. Demi menjaga profesionalisme kinerja, aku tidak boleh mencampur adukan masalah pribadi dan masalah pekerjaan.



Chapter 2
Wanita Terluka


Juli 2010
Pagi itu,
Bahkan kupikir ini masih dini hari. Saat itu tepatnya selesai tilawah, HP ku kembali berdering, aku lihat layar HP ku tertera nomor tak di kenal, tanpa aku sadari itu adalah nomor hp  yang tadi malam menghubungi ku. Tanpa pikir panjang aku tekan tombol hijau di HP ku dan reflexs menyapa,
“ Assalamualaikum….”  heniiiing  tak ada jawaban...
Tak lama kemudian terdengar suara menjawab salam ku dengan ragu….
“Waalaikumsalam….” Jawab seorang dengan suara parau, terdengar seperti habis menangis, ternyata seorang wanita yang menghubungiku.
“Ya, ada yang bisa aq bantu mba?” Tanya ku
“Ini Syifa…” Wanita itu balik bertanya
“Iya ini Syifa, maaf ini siapa ya?” Jawab ku heran

Lalu wanita itu menyebutkan salah satu nama dan menanyakan apakah aku kenal dengan orang yang baru saja ia sebutkannya. Pada awalnya aku bingung karena nama yang disebutkan itu tidak asing di telinga ku, bahkan ada beberapa orang yang aku kenal dengan nama tersebut. Oh,mungkin yg di maksud wanita ini teman aku di kampus dulu, teman di kost aku, atau teman masa kecil dikampung ku. Masih dengan tanda tanya besar dibenak ku, akhirnya wanita itu memperkenalkan siapa dirinya, hingga mengalirlah cerita demi cerita yang membuat aku benar-benar tercengang, pertanyataan dan pernyataan mulai terlontar dari mulut wanita itu dan aku menjawab dengan tegas sesuai apa yang aku tahu tanpa aq tutup-tutupi. Bahkan wanita itu bercerita sambil menangis menceritakan keluh kesah nya, padahal aku sama sekali tidak mengenalnya. Anehnya kita baru sekitar 20 menit berbicara, tetapi terasa sudah kenal bertahun-tahun, kami mulai memperkenalkan pribadi masing-masing, dan tanpa terasa matahari mulai menyembul dibalik atap rumah tetangga. Aku menerima telpon wanita itu di luar balkon kosanku, masih menggunakan mukena, dengan aL-Qu’an ditangan ku :-x‘

Singkat cerita akhirnya pembicaraan selesai dengan senyuman :-)
"Alhamdulillah...hari ini aku nambah saudari baru lagi" ucapku dalam hati,
“Okee…nanti sms-in no hp mu ya say, assalamualaikum” kata ku mengakhiri pembicaraan, wanita itu pun menjawab pernyataan dan salamku dengan riang.
Lalu “Klik” ku tutup HP yang sudah hampir setengah jam mejeng di telingaku, matahari mulai bersinar sempurna dan aku siap-siap pergi ke kantor seperti biasa nya.

Sebut saja wanita itu "Dinda". Setelah pembicaraan di telpon pagi itu, Dinda sering menghubungi ku, menanyakan kabar masing-masing via sms, chat, FB bahkan comment2an di status FB, nlpn sampai berjam-jam membicarakan masalah dia pribadi, membicarakan makanan enak, membicarakan sale shopping, membicarakan urusan wanita, membicarakan keluarga dan anak-anak nya yang lucu-lucu.
Heeey ternyata Dinda seorang ibu rumah tangga kawan, dia sudah memiliki 2 anak, 1 perempuan dan 1 laki-laki, dan sekarang Dinda sedang hamil anak yang ke tiga, senangnyaaa bisa mendapatkan pengalaman hamil dari Dinda, Bahkan dia sering datang ke kantor ku hanya untuk curhat, I think It’s nice friendship :)

Klian tau kawan?

Ternyata Dinda memiliki masalah yang sangat berat, bahkan aku salut padanya karena bisa bertahan di tengah-tengah masalah yang sedang dihadapinya sekarang itu. Karena permasalahannya itu, kadang dia selalu mengeluh, putus asa dan akhirnya selalu nekad ingin mengugurkan saja bayi dalam kandungan nya, masya allah...miris aku mendengarnya, aku disini hanya bisa memberikan tausiyah-tausiyah dan dukungan tentang indahnya kasih sayang ALLAH, pasti ada hikmah dibalik setiap masalah yang sedang kita hadapi.

Aku hanya bisa memberikan bahu dan pelukan saat dia menangis menumpahkan keluh kesah nya. Dan aku hanya bisa memberikan nasehat-nasehat sederhana :
“Dinda harus sabar, balasan sabar itu indah...”
“insya allah istri shalehah itu calon bidadari syurga apalagi untuk seorang ibu anak itu amanah yang terindah Dinda...”
dan aku selalu berkata pada nya : apapun yang terjadi, Dinda jangan pernah merasa sendiri  ada ALLAH dan doa aku  selalu di samping mu…”
Sangat aku ingat kata-kataku untuk dinda, karena itu adalah sebenarnya nasihat untuk diriku sendiri, tanpa diketahui siapa pun, pada saat yang bersamaan aku memiliki masalah tidak beda jauh pelik nya dengan masalah sahabatku itu. Ingin rasanya aku juga berbagi masalahku dengan nya, tetapi tidak memungkikan aku bercerita pada nya, aku takut malah menambah beban pikiran Dinda, akhirnya kusimpan sendiri semua masalah itu, mungkin dengan menasehati orang lain, aku bisa menasehati diriku sendiri pikirku.

orang sukses adalah orang yang mengerjakan kata-kata yang diucapkannya

dan itu yang ingin aku lakukan…

Untuk membuatnya tenang dan senang aku ikuti semua keinginan nya, aku ikuti semua rencana dan permainan nya, apa yang Dinda minta selalu aku laksanakan, bukan karena kasian, bukan karena terpaksa, tapi karena aku benar-benar sayang padanya. Dan karena aku pun seorang wanita, pasti merasakan apa yang dia rasakan, bahkan air mataku pun ikut mengalir saat dia menangis….

Dan kalian tahu kawan, kenapa Dinda sebenarnya?

To Be Continue......


















11 komentar:

Gitarist mengatakan...

Wew akhirnya cerita ini di publish juga and akhirnya ada sarana bwat lo curhat!
Gw tunggu part 2 nya :)
Tetap Semangat Untuk Blogging!!

Ad-Dzikra mengatakan...

pnasaran gak crt nya?udah gw edit tuch....
hohohohho (^.^)'...

Airlangga mengatakan...

kisah nyata penulisnya nih? hihi...

Ad-Dzikra mengatakan...

mmmhhhhh.....
baca dulu za nanti part-2 nya, baru bisa nebak sebenarnya ini crta siapa ;p

Gitarist mengatakan...

we want to read part 2!!! :p

Ad-Dzikra mengatakan...

sabaaar yoo teman2....
lagi nunggu mut baik nya dulu bwt nulis lg niy!
hehehehe (^^,)v

Airlangga mengatakan...

udah deadline nih....:)

Ad-Dzikra mengatakan...

hhuuffffhhh.....
Ampun booz ;p

Airlangga mengatakan...

tampilan berubah nih,...bagian judul sama keterangannya kayaknya kurang pas...hehe

Ad-Dzikra mengatakan...

udah di rappin tuuuch ;p

Airlangga mengatakan...

eh mukanya keliatan...^_^

Posting Komentar

My Birthday....

Daisypath - Personal pictureDaisypath Happy Birthday tickers