Selasa, 19 Juli 2011

Ladies Trip Goes to Ujung Kulon #Part-2

Ladies “BPC” Trip, Goes to Ujung Kulon Part-2
Juny 30th 2011 Until July 4th 2011

Begitu mendengar suara dibalik pintu, aku terbangun namun enggan sekali untuk beranjak dari posisi tidur. Untung tante’iyya dan tante’isti berbaik hati bangun dan melihat siapa yang datang.
Setelah orang diluar itu memanggil nama kita, "neng...neeng..."
baru tersadar ternyata itu pak’mis dan pak’sukri yang sedang patroli :D, dan aku pun bisa tenang, terpejam kembali menuju alam mimpi :p
Kemudian, Tante'Isti dan tante'Iyaa nemenin bapak-bapak itu ngobrol sambil ngopi di luar pos sampai tengah malam.

2 Juli 2011
Cidaon 05.00 WIB
Morning in the beautiful Island \^.^'/.......
Siap-siap trekking ke Tanjung layar dan Karang Copong :), Sekitar Jam setengah 6 pagi kita sudah berger menuju Pulau peucang dengan menggunakan slowboat. Kemudian kita mandi, sarapan dan tunggu instruksi Pak'Mis. Pemandangan Pulau Peucang dipagi hari benar-benar biqin adrenalin pengen loncat kelaut meningkat.  Air pasang yang memenuhi pantai airnya biru jerniiiih, kita semua memiliki pikiran yang sama : “Segeeerr bangeet rasanya klo kita berenang disana”  :D
*Pagi hari di pulau peucang :)




Pukul 08.00 WIB kita memulai perjalanan menuju cibom yang akan dilanjutkan  trekking ke Tanjung Layar. Butuh waktu sekitar 30menit menggunakan slowboat untuk mencapai pulau cibom, berhubung tidak ada dermaga, kita berhenti ditengah laut dan dilanjutkan dengan menggunakan speedboat.
wowwwoow seruuu \^.^/....
  
PantaiCibom
Still at Cibom :p

Trekking dimulai :)
Kita mendapatkan guide baru, guidenya masih berusia 18 tahun bernama gungun, mak’santy seneeeeng banget dapat guide brondong, xixixixixixi :D
Kita menyusuri hutan belantara dan semak belukar, sisi kanan kita pesisir pantai dengan ombak yang besar karena sudah berbatasan dengan laut lepas.

Welcome to Cibom ---> Tanjung Layar
 
Pohon Kiara
(Pohon Tua berumur ratusan taun, akarnya sudah mencapai permukaan tanah dan membentuk seperti terowongan)

 
Setelah berjalan sekitar 45 menit akhirnya kita sampai dimercusuar Tanjung layar (*mercusuar yang letaknya berada di ujung pulau jawa)
@Mercusuar Tanjung layar

Ternyata, disini hanya ada satu orang petugas yang menjaga mercusuar, agar mercusuar tersebut tetap menyala di malam hari. Seorang  laki-laki paruh baya hanya seorang diri di pulau terpencil seperti  ini, dia tidak akan meninggalkan pulau ini apabila belum ada yang menggantikan tugsanya, dan  tukar shiff nya lumayan lama, per-3bulan, ckckckck  :salut
Kukira perjalanan kita hanya sampai disini saja, ternyata masih ada yang bisa kita kunjungi :o

Jalan lageeeeee, yuuuu mareee.... :D
Kita melewati  puing-puing bangunan penjara tua yang sudah hancur dimakan usia, jalanan yang dilalui mulai menanjak dan menaiki anak tangga yang sudah hancur juga tatanan nya. Ternyata kita diajak melihat pemandangan tanjung layar dari tampak atas. Diatas sana masih banyak juga bangunan-bangunan tua. Dan kita bisa melihat jurang curam langsung ke laut lepas.
Wooooooooow Amaziiiiiiiiiiiiiiing :o

Moto di atas Jurang :D

Perjalan kita akan dilanjutkan menuju taman rumput yang sangat luas, turun kembali menyusuri jalan yang dilalui tadi, jalan lagi  melewati semak belukar, setelah keluar dari semak belukar tersebut....
Taraaaaaa terhampar padang rumput yang luas :)
Padang Rumput @ Tanjung Layar
Ada bukitnya juga :)
 

Awalnya bingung, qo Cuma gini doank ???
Mmmmmhhhhhhh.......melihat batu besar itu, disampingnya ada tebing karang yang lumayan tinggi, tanpa pikir panjang kita langsung manjat tebing ituuuuu :D

Foto diatas tebing Tanjung Layar
Gungun "Sang Guide" cuma gelang-gelang kepala melihat tingkah kita yang kayak baru dapat mainan baru langsung panjat sana-sini. Hihihihihi :p

Penasaraaaan...apa ya yang ada di atas sana (“.)’???? Setelah naik penuh perjuangaan, pyuuuhhh.....
Dan  ini lah pemandangan dibalik tebing karang itu  (*.*)’...

   

Posisi kita benar-benar ada di ujung tebing, desak-desakan di atas karang curam tajam lumayan ngeri juga. Tante’Isti kakinya udah gemeteran (*Phobia ketinggian tapi maksain naek karena penasaran :D)
Puas foto-foto dan menikmati indahnya spot diatas, naik Tebing selanjutnya  :)

Masih diatas tebing

Menelusuri tebing demi tebing, dan kini kita benar-benar berada di ujungnya pulau jawa :) Subhanallah.....Semakin jauh kita berjalan semakin Indah alam yang dilihat ;)

 


Beberapa jam kemudian datang rombongan lain yang sudah mulai berdatangan, kita yang sudah puas menikmati stiap sudut pemandangan berjam-jam, akhirnya memutuskan untuk pulang.
Sebelum pulang papasan dengan pak’Sukri yang sedang memandu rombongan baru itu,
Aku        : “Pak’Sukri, rombongan dari mana pak?rame bangeet...” tanyaku
P’Sukri   : “Dari Bandung neng, rada telat mereka, makanya siang gini baru nyampe sini “jawabnya
Aku        : “Oooh...” jawabku singkat “Pak, diatas bagus ya pemandangannya” maksudku memberikan pernyataan apa yang sudah kita lihat tadi. Namun pak’sukri salah pngertian, dikira aku bertanya diatas bagus atau tidak, dan beliau malah menjawab
P’Sukri   : “Aduuuhh jangan manjat deh nenk, bahaya! batu-batu tebingnya suka roboh....”
Aku        : “................” bengong + shock! sambil bicara dalam hati “Oowwww! :o kita mah udah naek-naek dari tadi malah pak!“ :D
Hadeeeeeeeuuuhhhhh  bener-bener deeeh :#
Tanpa ada diskusi lagi aku langsung pamit dan ngacir (*takut ketauan kalo sebenernya kita udah manjat-manjat ke tebing itu :p)
Sebelum pulang foto dulu sama Pak'Sukri :p


Pulau Peucang, 13.30 WIB
Pulau peucang menyambut kita dengan warna laut indah di siang hari :)
 

Trekking karang copong dijadwalkan jam 3 Sore, masih ada waktu 1jam setengah lagi, tanpa pikir panjang ambil pelampung di kapal daaaan Byuuuuuuuuuuuurrr  :D
kita berenang, susur pulau peucang, nge-gozzip  sambil tiduran dibawah pohon bakau yang teduh plus biqin istana pasir :p

Segaaaaaaaaaaar :D

Ada juga yang pemotretan tampak belakang :D
(*kereeeeeen Tanteeee ;))
Penampakan belakang Tante'Iyya
  
Penampakan belakang Tante'Isti

Setelah puas bermain dengan ombak biru dan pasir putih, kita teruskan petualangan menuju Karang Copong \^.^/....
Masih dengan pertanyaan yang sama dari trekking2 sebelumnya, karang copong tempat apaan yaaa? Kata pak’Mis Cuma ada pohon gede ajah dsana, laah disini ajah udah banyak pohon pak, ngapain jauh-jauh kesana? :D
Tetap semangat 45 kita cari tahu rasa penasaran kita, dengan baju basah kuyup kita mulai melintasi hutan pulau peucang (*Berharap dengan jalan jauh baju bisa kering :D)
Sudah hampir satu jam kita berjalan qo belum sampai jugaa? :x !!!!
Sepanjang jalan pemandangan hanya hutan belantara, pohon-pohon besar yang umurnya mungkin sudah ratusan tahu, sesekali kita ditunjukan binatang2 seperti kancil dan babi hutan yang berkeliaran sedang mencari makan. Mmmhhhhhh berasa di taman safari alami :D
Akhirnya kita sampai di sisi lain pulau peucang, pantai yang ombaknya agak besar dan banyak karangnya, Indaaaaaah bgtttt  :) tapi sayang, banyak sampahnya :(


Setelah  menyusuri pantai, kita masuk lagi ke hutan semak belukar, sampai akhirnya bertemu kembali dengan  trek anak tangga alami. Sudah sangat lelah sebenarnya, tapi ayoooo semangkaaaa \^.^/............
Akhirnya kita sampai diatas puncak tebing, hanya decak kagum dan tak ada kata lain yang terlontar dari mulut ini, selain Subhanallah....
Karang Copong

Beberapa meter dari spot diatas, Yaaaa ternyata benar, ada pohon sangat besar dihadapan kita sekarang. Pohon yang rindang, dibawahnya tumbuh tanaman pandan, sehingga pemandangan di balik pohon itu agak terhalang.Berjalan perlahan antara  jalan setapak, dan ketika kita melihat di balik pohon itu....
Ternyata satu kata itu kurang!
“Subhanallah...Walhamdulillah...Huallahuakbar... “
Woooooooww Kereeeeeeeeeeen  :D

Kita berada di atas tebing tinggi dengan pemandangan membentang birunya laut lepas , warna karang dibawahnya berwarna-warni sangat terlihat jelas saking airnya jernih, ada  biru tua, biru muda, hijau toska, ungu, dan coklat (*Langsung Speechless)

*Pemandangan dari atas tebing :


*Deburan Ombak @ Karang Copong :


And Now, Here We Are!  :)

Still @ Karang Copong 16.30 WIB
Saking betahnya kita disini, sampe lupa kalo kita harus segera pulang, malah sempet bobo siang + masak mie pulaa :D
Akhirnya kita bangkit juga dari panorama indah ini, dan kembali menyusuri jalan setapak tadi. Jalan pulang agak membingungkan, ditambah hari semakn gelap. kalo aku sendiri mungkin udah nyasar L Tapi Alhamdulillah kita selamat sampai tujuan, begitu melihat dermaga pulau pecang “akhirnyaa kluar hutan juga” batinku, hihihihi ^___^’v...
Istirahat sebentar kemudian ngantri untuk mandi, mengisi botol air untuk persediaan minum, masak dan cuci piring dicamp kita. Semuanya selesai, kita kembali ke pulau tak bertuan di sebrang sana :D

Cidaon, 18.00 WIB
Malam terakhir di Ujung Kulon, mmmhhhhh rasanya waktu tak ingin berlalu cepat, besok kita harus kembali ke Ibu kota menghadapi kembali kehidupan nyata, hehehehe :p
Malam ini masak ikan sarden pke blimbing wuluh hasil panen di Hutan Karang Copong tadi sore :p plus cabe hasil jarahan dari awak kapal :D
hasil karya ade, habis dalam beberapa menit, mmhhhhh manteep....klo ditengah hutan gini semua jadi nikmat, lebih nikmat lagi karena adanya kebersamaan kita  ^___^’.....
Selesai makan kita packing untuk persiapan pulang besok, kita harus pulang sangat pagi dari sini, karena bis DAMRI keberangkatan dari sumur tujuan serang hanya ada 2 waktu yaitu jam 9 pagi dan jam 12 siang, perjalanan slowboat saja, memerlukan waktu 4 jam. Mau tidak mau kita bener-benar harus nyubuh dari sini :x



3 Juli 2011
Cidaon 05.00 WIB
Pagi-pagi buta kita sudah berbondong-bondong menuju dermaga, memberikan kode kepada ABK untuk segera menjemput kita. Namun  tampaknya para ABK terlalu nyenyak dalam tidurnya sehingga kode dari kita not responding :(
Hampir setengah jam kita terlunta-lunta dipinggir dermaga dengan mata yang masih mengatuk, kode pertolongan terus menerus diarahkan, dan  akhirnya dijemput jugaaaa :D

Pulau Peucang, 06.00 WIB
Hari terakhir di pulau peucang :(
Setelah mandi dan packing kita pamitan sama pak’Mis, Pak’ Sukri, Gungun serta petugas lainnya.
Kita meninggalkan pulau peucang sekitar pukul 07.30 WIB, kapal mulai berjalan menjauh dari pulau, tak lepas dari pandangan mata  aku terus menatap hidden paradise itu.
Pulang sambil sarapan mie (*lagii) kali ini nuning yang masak di atas kapal untuk kita semua, bahkan sempet masak ikan hasil tangkapan ABK, ckckckck
Setelah kenyang kita mencari lapak masing-masing untuk membangun alam mimpi :D
Aku sendiri memilih untuk tetap terjaga, hanya duduk di luar kapal sambil menikmati perjalanan ini, ditemani Mak’santy dan fanny :)
Saking serunya kita bertiga ngobrol, tak terasa kita sudah sampai kampung Sumur, say tengkyu dan tukeran nope dengan para ABK, dan kita pun naik sampan lagi untuk menuju pantai. Begitu menginjakan mainland, kita langsung berpamitan kepada pak’Koni pemilik kapal yang kita sewa. Setelah pamitan kita langsung meluncur mencari bis DAMRI di pertigaan jalan.  Nunggu di warung penduduk setempat sambil mencari minuman dingin (*ngidam, selama di pulau gak ketemu es :p) ada juga miss’nuning yang selalu mencari nasi dimanapun berada :D

Sumur, 12.00 WIB
DAMRI pun datang dan mengangkut kita dengan pengalaman dan perjalanan yang tidak akan terlupakan :)
Nuning dan Fanny turun di Labuan, mereka akan lanjut Trip ke Sawarna (*pengeeeen ikuuut :( )
dan sisanya melanjutkan langsung menuju Serang.
(# Ongkos Damri: Rp. 30000 /orang)

Serang, 16.30 WIB
Sampai Pakupatan langsung nyari ATM, persiapan amunisi terakhir menuju Jakarta, hehehe :p
Jajan batagor pinggir jalan didepan halte UNTIRTA sambil nunggu bis jurusan Kalideres. Sudah hampir 15 menit bis tak kunjung datang, akhirnya terdengar teriakan sang kondektur “kali..kali...kali...”  Rencana pake bis AC tapi ternyata bis yang kita kejar adalah bis Ekonomi, ngegembel lagi kita duduk di bawah deket supir :D
Supir                      : “Abis pada darimana neng?” tanyanya
Aku&tante’iyya      : “Ujung Kulon pak...”
Supir                      : “Abis ngapain dari sana?” tanyanya heran
Aku                        : “Kemping pak! “ sambil nyengir
Supir                      : “Kemping dimana nya?” tanyanya lagi
Tante’iyya              : “di cidaon pak...” jawab tante’iyya santai
Supir                      : “Cidaon? Bukannya gak boleh kesana ya?kalian dtemenin siapa kesanah?”
Aku                        : “ emank iyaa?” tanyaku dalam hati
Tante’iyya               : “kita ber-7 ajah pak, nge-camp disana, dan perempuan semua siih pak "
Supir                      : “Hah?perempuan semua???” tanyanya kaget “kalian dalam rangka apa kesana? Ketemu siapa disana?” rentetan pertanyaan keluar dari mulut pak’supir
Aku &tante’iyya     : “?????????????” bingung
Aku                        :  “yaaa jalan-jalan ajah pak, refreshing” Jawabku polos
Supir                      :  “Sayah ajah yang asli orang sumur gak berani datang kesana neng, kalian malah kemping disana, perempuan semua lagi, bener-bener nekad” kata supir itu sambil geleng-geleng kepala
Tante’iyya              : “ hehehehe, emank kenapa sih pak disana?” tanyanya penasaran
Supir                      : “Yaaaaa namanya juga Ujung Kulon neng” jawab sang supir
Aku&tante’iyya      : “?????????????????????????????” Garuk-garuk Kepala *Tambah bingung :D


Dengan segala cerita, pengalaman, bahkan tindakan nekad ketidaksengajaan kita :p
Dalam setiap detik perjalanan itu, telah memberikan sebuah makna....
Makna antara  “Aku dan Tuhanku ALLAH SWT”,  serta “Aku dan mereka

Aku dan diri-NYA :) : Setiap langkah mengajari aku untuk semakin bersyukur atas semua penglihatanku, pendengaranku, kesehatanku, dan waktuku yang masih diberikan kesempatan untuk menikmati bagian terkecil  bumi ALLAH dari karya-NYA yang Maha Agung dan Maha Sempurna :)

Aku dan mereka :) : Bersyukur diberikan kesempatan untuk mengenal mereka, orang-orang tangguh yang pertama kali aku kenal, karena adanya perjalanan ini ;)
Mereka hadir untuk saling melindungi dan menguatkan dalam setiap langkah perjalanan kita :)

Malam kian larut, Bis ekonomi Merak -Kalideres membawa berjuta kisah perjalanan dan petualangan kita, berharap suatu hari aku dapat menginjak Hidden Paradise di belahan dunia lain :)


Jakarta, 22.00 WIB
Welcome Home \^.^/......

THE END



Dan Tinta seluas Samudra pun tidak akan cukup melukiskan keindahan Goresan Sang Illahi....

“Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan....”
(QS. Ar-Rahman)




Minggu, 17 Juli 2011

Ladies Trip Goes to Ujung Kulon #Part-1

Ladies “BPC” Trip, Goes to Ujung Kulon Part-1
Juny 30th 2011 Until July 4th 2011

Bismillah....

Perjalanan kali ini cukup unik,mungkin bisa dikatakan  juga cukup nekad :p
Karena acara ini backstreet dari para kaum adam alias “Adventure For Girls Only" :o
Kita akan mengunjungi  “Zero degree of Java Island”  Ujungnya pulau Jawa yang lebih dikenal dengan sebutan "UJUNG KULON". Seperti biasa, sebelumnya belum ada yang survey  TKP, hanya berbekal informasi itinerary dari teman-teman backpacker Banten, So...kita jelajahi sendiri apa yang ada disana.
Mmmhhhhhh pasti seru pikirku  (^___^)’v...

Pertama kali diberikan informasi via sms oleh mba’Wening (*Coordinator Ghatering Of BPC :p), tepatnya dua bulan sebelum keberangkatan, tanpa banyak pertimbangan langsung....
Reply Message : Brangkaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaat Tanteeeeeeeeeeeeeee! :D

30 Juni 2011  
“Freedom For My Life”
Langsung meluncur kekosan ade trisnawati untuk prepare and packing ulang.

Meeting point @ Terminal Kalideres jam 21.00 WIB
Dengan ransel full berangkatlah kita menuju kalideres via cengkareng. Sampai kalideres clingak-clinguk mencari perkumpulan peserta lain, tak nampak di depan terminal akhirnya kita masuk kedalam terminal dan bertemulah kita di “Pos Polisi Terminal Kalideres” :D
Peserta yang terdaftar 20 orang menyusut menjadi 7orang padahal terakhir update info ada 8 orang.
Saat itu yang telah hadir ada:
1. Tante Iyya (Maria Kamarudin/Kamaria 79)
2.  Uning (Nuning sari/)
3. Mak’Santi (Santi Elmony/)
4. Fanny (Fanny chung), ditambah kita berdua yang baru hadir
5. ade (Ade Trisnawati/ Nekadtraveller)
6. Aku sendiri (Fitri Yanti/ Honeyraspberry), dan tinggal menunggu kehadiran
7.  tante’Isti (Maria Isti Hardiknastuti/jengsongo) yang masih on the way.
Setelah pasukan lengkap dan membuat para polisi sedikit terganggu dengan kehadiran kita.
Berangkatlah kita, “Bimillahitawakaltualallahlahaulawalakuwwataillabillah” :)
Sudah hampir setengah jam kita menunggu jadwal keberangkatan, sedangkan bis masih setia menunggu penumpang-penumpang yang mengejar pemberangkatan terakhir menuju kota Serang. Tampak satu persatu penumpang mulai memenuhi kursi bis, dengan wajah-wajah yang sudah tampak mengantuk. Berbeda dengan kondisi penumpang yang mengisi bangku paling belakang, 7 Wanita masih Full Batere riweeeeuuh dengan rumpian-rumpian nya :D
Sekitar jam 23.30 WIB akhirnya meluncurlah bis menuju serang. 1jam pertama masih rame :D 2jam kemudian sedikit sunyi senyap :p dan 3jam kemudian kemudian  “ZzzzzzzzzzzzzzzzzzzZzzzzzzzzzzzZzzzzzzzzzzzz  :x! “
(# Ongkos Kalideres - Serang: Rp.12000)

1 Juni 2011
Kota Serang,  02.30 WIB

“Serang abis, serang abis....!!!”
Gelagapan kita terbangun dari mimpi masing-masing, antara ada dan tiada kita sibuk menurunkan ransel-ransel kita yang di selipkan di bangku paling belakang.
 Kota Serang dini hari, kedatangan 7 wanita dengan ransel besar dipunggungnya masing-masing, membuat perhatian para supir angkot atau mungkin yang lagi ronda  bertanya-tanya. Tanpa lirik kanan kiri, kita mengacuhkan panggilan-panggilan supir-supir itu, langsung ngaciiir mencari kehidupan yang lebih aman+terang berderang.  Dan sampailah kita ke mini market 24Jam (*Cuma beli aqua, numpang kamar mandi, dan foto2 ^___^’v)



Perjalanan selanjutnya adalah menuju “Kampung Sumur” . Untuk menuju kesana ada beberapa alternatif, pertama pake Elf dan kedua pake Bis Damri. Sebenarnya mobil elf udah nge-jugruk depan mata kita. Supir elfnya pun maksa-maksa nawarin agar kita naik elf nya, tapi ongkosnya mahaaaal kita dikenakan 40rb/org (>,<)’ sedangkan pake Damri tarifnya hanya 25rb-30rb.

Demi kesejahteraan (*a.k.a irit) :p, akhirnya kita putuskan menunggu bis  Damri :), tetapi bis tersebut adanya jam setengah empat shubuh nanti.
Sambil nunggu keberangkatan bis Damri kita mencari  makanan yang bisa kita santap di dini hari. Ade dan tante’isti survey nyari tempat makan akhirnya ketemuu warkop mie rebus dan bubur kacang (*walaupun mereka ragu itu tukang mie ato tukang jamu :p) akhirnya kita pindah lapak ke warkop tersebut.
(#Makan Mie goreng tanpa telor: Rp. 3000)

Sang supir Elf masih setia ngejar-ngejar kita, bahkan sampe nungguin kita makan, hadeeuuuhhh :x
Selesai makan kita mulai beraksi, dari aksi jempol  :p sampe nego sama sang supir Elf. Udah hampir  setengah jam, belum ngasih harga juga tuh supir elf, sedangkan Damri masih lumayan lama datangnya. Dengan jurus memelas anak sekolah akhirnya nuning berhasil dapat potongan harga hampir  setengahnya, yang harusnya bayar 40rb/org kita cuma bayar 25rb/Org ;)
Sebelum naik elf kita sempat ragu, karena dapat info dari penduduk setempat klo elf suka di turunin di tengah jalan, tapi kita pake taktik “gak bayar sebelum sampai tujuan” :p dan berbekal  “Lahaulakuwataillabillah” berangkatlah kita menuju Sumur ;)


Panimbang, 08.00 WIB
Selama perjalanan kita semua tidur kecuali tante’iyya yang gak bisa tidur kalo dijalan.
Aku sempat terbangun didaerah Labuan, sesaat melihat PLTU Labuan, setelah itu tiduuur lagiiii :p
Terbangun di panimbang (*baca plang Alfamart :p), Elf yang awalnya penuh sesak tiba-tiba menjadi kosong dan tinggal kita bertujuh, kukira sudah sampai, tapi ternyataaaa....kita over elf  >,</.......
supir yang tadi janji mengantarkan kita sampai kantor desa Sumur, berkelit harus cepat-cepat ke serang lagi. Akhirnya keluarlah kita dari elf itu, seperti biasa selalu jadi tontonan warga, pada aneh ngeliat kita cewek-cewek bawa ransel gede, dan mereka berbincang membicarakan kita dengan ”bahasa ibu-nya” (*aka. Bahasa daerah).
Didepan kita sudah ada elf yang siap menampung kita kembali dan ketika akan masuk elf itu, Surprizzzzzzeeeee!!!.....??????.....OooooOooooWwwww :o
Didalam elf itu ada puluhan ember , karung dan tumpukan dus-dus.  Ternyata kita digabung dengan para ikan laut, sayur-mayur, serta berdus-dus barang elektronik  yang akan di jual di pasar kampung sumur, omaygoooooooooood :x....
Wanginyaa itu loooh! mmmmmmhhhhhh semerbak :D, kalah deh sama kita yang pada belum mandi, hihihihi :p (*sampai tante’iyya nekad mau duduk di atas elf karena gak tahan baunya) :D
Perjalanan dilanjut kembaliii, setelah berbincang tetangga sebelah ternyata untuk menuju sumur masih butuh waktu sekitar 3Jam! Hohohohoho  :o


Kondektur : “Mau kemana neng?”
Aku : “Ujung Kulon pak"
Kondektur : "Ada acara apa?"
Aku : "mau kemping pak ” jawabku sambil senyum
Kondektur : “ooh..di pulau umang yaa?”
(*pulau umang = salah satu wisata pulau di ujung kulon tapi ada resortnya, dan mahaal :p )
Aku: “bukan pak, ujung kulon!” (*dudul padahal ini udah di kawasan ujung kulon :#) jawabku sambil nyengir karena gak taw kita mau camping di pulau mana :D
kondektur :  “masih jauh neng, tidur dulu ajaah...”
Aku: “iyaaah pak?” tanyaku sambil bicara dalam hati “Whaaatz???udah sejauh ini masih juga dibilang masih jauh?”
Kondektur lagi : “ongkosnya kena berapa neng dari serang? Tanyanya lagi
Aku: “25 pak” jawabku sambil senyum lagi
kondektur:  “Oooh, 250rb satu rombongan yaa?” sambil manggut-manggut
Aku: “bukan pak, 25rb per-orang” jawabku lagi
Kondektur: “Dari serang neng?” tanyanya heran
Aku: “iya paaaak...” jawabku
kondektur : “......................” Cuma geleng-geleng kepala
xixixiixixixixixixixi  :p


Sumur, 10.00 WIB
Alhamdulillah Akhirnya sampe juga :D
Matahari sudah tampak terasa menyengat kulit dan angin panas pun mulai menerpa wajah, sangat terasa sekali berada di perkampungan pesisir lautnya.
Yang pertama kita temukan adalah “kantor desa sumur” karena itu adalah patokannya. Kebetulan depan kantor desa ada warung nasi uduk, mmmhhhh...tanpa basa-basi langsung serbuuu....
makan sambil numpang ke toilet yang punya warung, bersih-bersih (*shalat lewat karena kebetulan smua yang muslim lagi free ^___^’v)

Tujuan kita selanjutnya adalah “Pulau Peucang” :)
Perijinan kunjungan untuk kawasan TNUK ada di pulau tersebut, selesai makan kita langsung nagcir ke rumah pak’koni yang menyewakan kapal untuk kita menyebrang. Ternyata lumayan mahal juga harga sewan kapalnya, sekitar 2jt/malam.  Mulai beraksi tukang nego (Nuning, tante’iyya, dan ade) aku dan yang lainnya nunggu di luar sambil tidur diatas ransel masing-masing :x
Akhirnya diberikan harga kapal seharha 3jt untuk 2 malam, Mmmhhh dengan kapasitas hanya 7Orang so pasti mahal bgttt :(
Nego lagi---->turun 2,8jt,  memelas lagi --- > turun jadi 2,6jt, memelas sambil mo nangis --- > akhirnya turun lagi jadi 2,5jt untuk 3 hari 2 malam, ihhiiiiiiyyyyyyy  \^.^’/
(*emank jago tuh yang nego, ckckckck :D)

Selesai nego, kita lanjutkan kembali perjalanan menuju pulau Peucang dengan mengguanakan kapal yang kita sewa. Mulai menyebrang dari pesisir Sumur sekitar pukul 10.30 WIB. Awalnya pake sampan kecil, karena kapal tidak bisa merapat sampai pantai, baru nanti kita pindah menggunakan slowboat, mareeee dayuuung :D

@ Kampung Sumur
Diatas perahu sampan
Bismillah....
Dan kita pun mulai membelah lautan, lamanya perjalanan 4 jam pemirsaah, pyuuuhhh :x
Pulau umang yang dibicarakan kondektur tadi terlewat sudah. Kini didepan mata yang terlihat adalah air laut berwarna biru jernih, terlihat juga pulau-pulau hijau yang rindang berjejer dengan pasir putihnya dan tepi pantai berwarna kombinasi antara biru toska, biru muda, dan biru tua.
Disisi lainnya laut lepas yang tak berujung sepanjang mata memandang,  Subhanallah (*.*)'....
Pemandangan sepanjang perjalanan menggunakan kapal
Tampak dari dekat
 
slowbot yang awal perjalanan bergerak pelan kini sudah mulai terasa cepat dan berjalan konstan, membawa  pada mimpi kita masing-masing :p

 4 Jam kemudian...

Pulau Peucang, 13.30
Welcome to Pulau Peucang ;)

Ketika kapal mulai merapat ke dermaga, dan lagi-lagi “Subhanallah....” kini aku bisa melihat lebih dekat, menginjak, bahkan menyentuh kombinasi warna lukisan pantai yang hanya bisa kulihat sepanjang perjalanan tadi ^__^'......


 
Sebelumnya kita harus lapor dulu kepada pihak TNUK. Dan bertemulah kita dengan penjaga TNUK, dan yang sedang bertugas hari itu namanya Pak’Mis. Kita menjelaskan rute yang rencananya akan kita kunjungi :
1. Cidaon (Trekking ke tempat penangkaran binatang liar yang dilindungi seperti banteng, burung merak bahkan sang primadona ujung kulon badak bercula satu)
2. Handeleum (Canoing menyusuri rawa sungai Cigeunteur  yang masih banyak buaya dan ularnya :D)
3. Cibom (Pulau/Pantai indah untuk ngecamp)
4. Dan Tanjung layar “Zero Degree Of Java Island” ( Trekking menuju mercusuar ujung nya pulau jawa :) )
5. Karang Copong (Trekking ke tengah hutan, endingnya....??? blm taw ada apa dsana ^___^’v)

Tempat-tempat yang disebutkan diatas, tidak ada satu pulau pun yang berpenghuni manusia, kecuali di Tanjung Layar yang hanya ada satu orang sebagai  penjaga mercusar katanya. Penjaga yang sedang berjaga kebetulan sedang sakit, sehingga hanya di pulau peucang saja yang ada kehidupan, itupun ada listrik menyala dari jam 5 sore sampai jam6 pagi. Karena alasan tidak ada petugas yang jaga tadi, kita di larang nge-camp di cibom :(
Setiap pulau yang akan kita kunjungi, kita dikenakan biaya (asuransi, guide, sewa speedboat, prahu cano, dll) Kalo di hitung-hitung lumayan nguras kantong juga, bisa-bisa gak balik ke jakarta kita :x
# Bayar tiket masuk : Rp. 2000/orang + Asuransi Rp.3000/orang
# Bayar lain-lain : Rp. 135.000/orang (Klo gak salah :p)
Pos penjaga TNUK
Akhirnya kita adakan arisan dadakan, loh? Maksudnya meeting dadakan :D
Rapat dimulai, tante’iyya sang leader mengambil alih untuk mengubah strategi perjalanan kita. Utang-itung, bolak-balik kertas jadwal, pikir sana pikir sini. Saat ditanya mau gimana, kita kompak jawab “terseraaah, kita ikut aja tanteeeeeeeeeeeee...” ^___^'v
Akhirnya kita mendapatkan kesepakatan! Demi mengirit biaya salah satu tujuan harus di hilangkan antara “Handeleum “dan “Tanjung Layar”, karena sewa kapal boat dan cano yang sangat mahaal...
pilihan yang sulit, sebenarnya dua2nya pengen dikunjung :(
Setelah diskusi, sepakat kita menghilangkan rute Handeleum, alasanya masuk Rawa Liat buaya, dan ular bisa dimana ajaaah :p. Dan sekarang ini, kita berada di ujung pulau jawa, klo gak nginjek ujungnya banget sekarang kapan lagiiiiiiiiiiiiiii...! hehehehehe :p
Ngitung persediaan Amunisi, diakalin seirit-iritnya :D
Selain pangkas tujuan, kita juga masih harus berfikir masalah penginapan, penginapan di pulau peucang ada berbagai macam, dari yang mewah ber AC, menengah, bahkan barak mahasiswa untuk penelitian dan konservasi di ujung kulon. Kita ditawarkan menempati barak mahasiswa tersebut, tapi  harganya menurut kita masih tetap mahal, sekitar 150rb/kamar dan hanya bisa dihuni oleh 2 orang perkamar nya. Kalo dikali untuk 7orang???  Huaaaaaaaaaaaaaa....bener-bener bisa ngesot kita pulang ke Jakarta T_T’.....
*Ide jempol (a.k.a. Numpang) truk ikan, sayur, dll sudah terencana dibenak kita , hohohohohoho :o

Penginapan murah satu-satunya hanyalah nge-camp alias kemping pake tenda, Cuma 100rb/dom, dengan harga seratus ribu ajaah kita bisa masuk semua didalam tenda :D
Tante’iyya pun nego lagi, akhirnya kita diijinkan nge-camp, tapi di cidaon, bukan di cibom :( , Alasannya biar lebih aman, karena pulau yang terdekat dengan pulau peucang adalah cidaon (*pulaunya bersebrangan, hanya 15 menit menggunakan kapal) mudah juga untuk memberikan kode apabila butuh pertolongan. 
Okee deaaal!  Akhirnya Kita ngecamp dicidaon \^.^/

And This is it "spot Cidaon at 04.00pm" :)



Cidaon, 16.30 WIB

Hari semakin gelap, dan kita harus segera mendirikan tenda untuk kita tidur. Setelah puas bermain dan pemotretan di pantai pulau peucang :D kita segera meluncur menuju cidaon. Saat sampai dermaga cidaon ada beberapa rombongan keluarga yang baru selesai mengunjungi penangkaran hewan yang terletak tidak jauh dari dermaga cidaon. Dan saat ini mereka akan segera kembali kepenginapan mereka dipulau peucang.
Sedangkan kitaaaa....???  kebalikan dari mereka, “orang mah pada pulang ini malah pada datang” mungkin itu pikiran mereka, hihihihi :p
Lagi-lagi kita menjadi pusat perhatian orang , turun dari kapal membawa semua ransel dan perlengkapan camping kita. Sampai-sampai ada ibu-ibu yang bertanya dengan heran “kalian mau kemping disini?” kita pun menjawab bersamaan “iya buuuuu....” sambil nyengir tak berdosa, hihihihi ^___^’v...
Kemudian ibu itupun bertanya kembali  “Ini Cewek semua? berani bgttt???” menatap kita takjub :D
Kita hanya berlalu sambil mesem-mesem (*bingung mo jawab apa) :p
Ternyata dicidaon ada sebuah bangunan kecil semacam posko Siskamling, pak’Mis menawarkan kita tidur di pos itu saja, selain biar gak ribet mendirikan tenda, kita juga lebih aman katanya.
Mmmhhhh baiklaaaaaaaaaah :)

Penampakan Pos Camp at Cidaon
Masuklah kita ke dalam pos tersebut, dan wuuusssss.... :# hawa dingin masih terasa didalam ruangan kecil itu, sedikit berdebu dan lembab. Tapi setelah dibersihkan dan ditata ulang barang-barang kita, mmmhhhhhh lumayan nyaman juga :$
Sebelumnya menjelang malam sekitar jam5 sore, kita mengunjungi penangkaran banteng dan burung merak di dalam hutan, ditemani pak’Sukri (Guide sekaligus  petugas TNUK) yang dengan sabar menjawab pertanyaan-pertanyaan kita tentang binatang-binatang itu.

Haripun semakin gelap, setelah puas berjalan-jalan dalam hutan, kita kembali ke pos. Pak’Sukri pun harus bergegas kembali ke Pulau Peucang. Sebelum pergi, beliau memberikan arahan-arahan yang boleh dan tidak boleh kita lakukan selama berada disini.
“Jangan makan dan minum sambil berdiri”, “Motong kayu tidak boleh dipatahkan langsung, kayak gini nih (*sambil memberikan contoh pake ranting kecil)  sebaiknya menggunakan alat potong kayak golok atau pisau“, terus “Kalau sudah makan, sendok tidak boleh ditaro seperti ini, tapi harus seperti ini (*menunjukan lagi caranya, sendok harus disimpan diatas tempat makan, bukan didalam tempat makan), “dan  yang harus diingat Jangan bicara sembarangan!” tegasnya.
kalau ada apa-apa bisa memberikan kode lewat morse cahaya senter ke pulau peucang bisa juga naikan bendera itu” sambil nunjukin tiang dari kayu yang ada di ujung dermaga.
kita hanya mendengarkan kata-kata pak’Sukri sambil manggut-manggut dan ber-ah oh ria (*padahal dalam hati deg2an :D)
Pak’Sukri pun akhirnya pergi dan tinggalah kita disini, 7 orang wanita dipulau tak berpenghuni, tanpa cahaya listrik, tanpa sinyal, tanpa hiruk pikuk orang banyak, jauh dari kehidupan, berasa punya privat island :$

Didepan pos ada halaman kecil, kita duduk di halaman tersebut untuk menikmati Sunset :)
Persis dihadapan kita tampak lautan dengan gelombang tenang, pasir putih yang berkilau, dan Dewa Siang malu-malu mengintip dibalik lautan luas yang akan segera kembali keperaduannya, sebelum pergi dia memberikan gradasi warna langit yang tampak excotic perpaduan jingga, pink, dan sedikit violet :o
Saat ini yang kita dengar hanya deru ombak halus yang menyejukan telinga dan mata.
Moment penglihatan dan pendengaran  yang tidak akan pernah terlupakan, subhanallah walhamdulillah, Illahi Rabbi...
semakin kusanjung  Engkau yang Maha Sempurna :)

   


Malam hari di Pulau tak berpenghuni....
Cidaon benar-benar sunyi dimalam hari, hanya terlihat cahaya mercusuar  yang tampak sangat jauh di ujung pulau itu dan cahaya bintang yang bertaburan diatas langit cerah. Deru ombak selalu terdengar menyentuh pantai dengan lembut. Huaaaaaaaa.....Manteeeeeeep.....Kereeeeeeeeen :$
Perut mulai koroncongan, setelah benah-benah mengeluarkan semua bahan makanan, kita  mulai memasak. Berhubung mak’santy  bawa rendang (*Woooow camping bawa rendang :p) akhirnya kita hanya memasak nasi saja, dengan bahan dan peralatan seadanya. Alhamdulillah makan malam kita nikmaaat, makan di tepi pantai pake menu nasi cruncy (*aka. nasi setengah mateng :D) plus rendang ala mak'santy :)
Setelah kenyang, beres-beres, ngobrol sana-sini, mulai atur posisi tidur. Ada yang langsung tidur, ada yang masih berkicau, ada yang Curhat, ada juga yang snoring :D
Aku sendiri tertidur dengan sendirinya di nina boboin celotehan ade, tante’iyya, dan tante’isti yang masih ON semangat bercerita dan ber haha-hihi :p

Menjelang tengah malam, sekitar pukul  23.00 WIB, tiba-tiba ada yang mengedor pintu pos, kaget bukan kepalang!
Di tengah hutan dan pulau tidak berpenghuni, siapa yang berani datang malam-malam seperti ini??? :#

To Be Continue

My Birthday....

Daisypath - Personal pictureDaisypath Happy Birthday tickers