Senin, 31 Oktober 2011

MANUSIA DIANTARA DUA TANGISAN

Manusia sentiasa ada dalam dua tangisan....
Detik waktu bersama kelahiran seorang bayi dihiasi tangisan, nyaring berkumandang menghiasi telinga si IBU. Merekah senyum sang ibu gembira melihat si'buah hati penawar sakit dan lesu dalam perjuangannya dengan Maut.

Lalu dimulailah sebuah kehidupan yang baru, kehidupan fana dengan sebuah resiko pahit dan kejamnya dunia, hingga bercucuran darah dan “Tetes Air Mata”.

Air mata adakalanya penyubur hati dan penawar duka, adakalanya buih Kekecewaan yang menghimpit perasaan dan kehidupan ini.

Air mata seorang manusia hanyalah umpama air kotor diperlimpahan, namun setetes air mata karena takut kepada ALLAH SWT ibarat gemerlap permata indah yang terpancar dari segala arah dan penjuru.

Pencinta dunia menangis karena dunia yang hilang,
“Alangkah sedikitnya hartaku”, kesal si hartawan (pemuja dunia).

Perindu akhirat menangis karena dunia yang datang,
 “Alangkah sempitnya kuburku”, keluh seorang batil.

Dari mata yang mengitai kemewahan duniawi dengan rakus, mengalirlah air kecewa kegagalan.
 

Dari mata yang redup merenung Hari Akhirat yang dirasakan dekat, mengalirkan air mata insaf mengharap kemenangan, serta rindu akan ALLAH SWT dan RasulNya. 

Tangis adalah basahan hidup, justru Hidup dimulakan dengan tangis, dicela oleh tangis dan diakhiri dengan tangis. 

Manusia sentiasa ada dalam dua tangisan....
"Ada dua titisan yang ALLAH SWT cintai, pertama Titisan Darah para Syuhada dan yang kedua adalah Titisan Air Mata yang jatuh karena takut kepada ALLAH SWT"

Berhati-hatilah dalam tangisan, karena ada tangisan yang akan mengakibatkan diri menangis lebih lama dan ada tangisan yang membawa bahagia untuk selama-lamanya.

Kita gembira jikalau apa yang kita idamkan tercapai, kita menangis jikalau yang kita 
cita-citakan terabai.
Nikmat disambut ria....
kedukaan disambut nestapa....

Lupakah kita?
ALLAH SWT telah berfirman : " Boleh jadi kamu membenci sesuatu,padahal ia amat baik bagimu,dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu,pada hal ianya amat buruk bagimu. ALLAH mengetahui sedangkan kamu tidak mengetahui." (QS. AL BAQARAH : 216)


Menangislah wahai diri....
Agar senyumanmu banyak di kemudian hari, karena engkau belum tahu, nasibmu dihisab kanan atau hisab kiri.
 

Disana!
Lembaran sejarahmu dibuka satu persatu, menyemarakkan rasa malu yang berabad-abad lamanya, dimana kita hanya berharap kepada syafaat Rasulullah yang dikasihi ALLAH SWT.

Menangislah seperti Saidina Umar bin Khatab yang selalu memukul dirinya dengan berkata: "Kalau semua masuk ke dalam syurga kecuali seorang, aku takut akulah orang itu!" 

Menangislah sebagaimana Ummu Sulaim apabila ditanya : "Kenapa engkau menangis?" "Aku tidak mempunyai anak lagi untuk saya kirimkan ke medan Perang." jawabnya. 

Menangislah sebagaimana Ghazwan yang tidak sengaja memandang wanita rupawan, ia haramkan matanya dari memandang ke langit seumur hidup,lalu berkata : "Sesungguhnya engkau mencari kesusahan dengan pandangan itu." 

Menangislah sebagaimana sallafushaleh berkata : "Bagaimana hendak bergembira sedangkan mati itu di belakang kami,kubur di hadapan kami,kiamat itu janji akan kami, neraka itu memburu kami dan perhentian kami ialah ALLAH SWT."

Apabila sungai-sungai yang mengalir itu banjiran air mata umat Nabi Adam yang menangis bertaubat, maka suburlah dan sejahteralah bumi ini karena terangkatnya taubat.  Penghuni Syurga ialah mereka yang banyak mencucurkan air mata Demi ALLAH SWT  dan Rasulnya bukan semata karena harta dan kedudukan.
 "Penghuni Syurga itulah orang-orang yang menang" (QS. Al- Hasr: 20)

Menangislah disini, sebelum menangis disana....

Wallahu a'lam....




Minggu, 30 Oktober 2011

Pendakian Pertama

Bismillah.....

“Naik Gunung” kata yang sangat sulit aku jamah sebenarnya, keinginan itu hanya dalam angan-angan tanpa mungkin mewujudkannya pikirku....


Berawal dari kata “cuti” teman kantorku Etha & Bengbeng berencana vacation to Lombok dan naik gunung Rinjani, namun sebelumnya tidak ada pengalaman sama sekali tentang ‘pendakian’, sedangkan aku pribadi sangat ingin menginjakan kaki di puncak Semeru :$
Lalu kita disarankan untuk latihan diGunung Gede – Bogor sebelum naik Puncak Rinjani atau Semeru. Kebetulan dikantorku ada seorang  mmmmhhhhhhh Maksudnya “banyak orang” yang tergabung dalam komunitas pencinta alam ‘CAKRAWALA’  :)
Mereka berencana akan melalukan pendakian ke Gunung Gede dipertengahan bulan oktober, dan kita diajak untuk bergabung dengan mereka. Dengan mata yang berbinar-binar seperti anak kecil yang akan diajak keTaman Ria :D, aku dan etha semangat untuk mengikuti pendakian tersebut.

Planning dibuat sebulan sebelum keberangkatan, peserta Ladies bertambah 2 orang (*Ade2-Qu sayank: Nisa dan Icha ^_^)

H-14: kita disuruh mengumpulkan Foto copy KTP dan biaya pendaftaran, awalnya bingung untuk apa harus mengumpulkan Foto Copy KTP,  ternyata nama kita harus terdaftar sesuai KTP untuk mendapatkan surat ijin (SIMAKSI) untuk naik puncak Gunung Gede – Pangrango.
Bereeeeeessss! semua diatur oleh tim dari Cakrawala ;)

H-7: Badan ngedrop, Demam tinggi + Radang tenggorokan. Semakin hari bukan semakin sembuh, malah bertambah parah dengan mampirnya Flu dan Batuk :x

H-1: Hidung makin meleer, badan tambah demam, tenggorokan makin sakit. Dalam hati sudah ada kata “cancle untuk pendakian”, tapi melihat semangat Etha, Nisa, dan Icha yang lagi galau :p, akhirnya mengurungkan kata itu terucap. Berdoa saja semoga besok baik-baik saja, minum semua obat+antibiotik,+vitamin yang disarankan oleh semua orang, yang diakhiri dengan ketiduran didepan Leptop kantor :D

14, Oktober 2011
Masih ragu dengan kondisi badan ngedrop, tapi daypack dan semua perlengkapan sudah ada didepan mata. Rasa penasaran, harapan dan keyakinan mengalahkan semua rasa sakit itu, dan akhirnya Bismillah....
Berangkaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaatttt :D

Jakarta, 21.00 WIB
Kami memulai perjalanan dari kampuz tercinta dengan menggunakan mobil pribadi, 2 mobil Xenia Silver membawa kita menuju arah Gunung Putri – Puncak.
Mobil 1 : Bengbeng, Mamet, Kakek, Opet, dan Keriel2 beserta isinya
Mobil 2 : Bang’Katon, Bunda’Sasti, Aku, Etha, Nisa, dan Icha
Dengan kondisi badan setengah demam pergilah aku berbekal panadol warna ijo plus susu Beruang, berharap selama perjalanan bisa istirahat agar besok bisa lumayan fit untuk mendaki. Tetapi ternyata salaaaaaaaah :-# (*Etha, aku, icha, dan nisa mana bisa diem kalo udah kumpul bareng), ngerumpiii lah kita sepanjang perjalanan :D, dan tampaknya perjalanan esok hari hanya tinggal berbekal doa :x

Puncak, 23.00 WIB
Istirahat nyari Toilet umum + nunggu Bengbeng makan Baso “blo’on” :D

Pos Gunung Putri, 23.30 WIB
Sampailah kita dipemukiman warga Gunung Putri, kita mencari tempat untuk menginap, akhirnya ditemukan rumah pemilik warung yang bisa kita singgahi untuk beristirahat mengumpulkankan tenaga untuk memulai pendakian besok pagi.

15, Oktober 2011
Still @Pos Gunung Putri, 04.45 WIB
Kita terbangun untuk siap-siap shalat shubuh, bbbbbrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr berasa wudhu pake air es, bener-bener dingiiiiiin :#
Setelah shalat shubuh, cheking dan packing ulang semua bawaan kita sampai semua rapi, beres dan dipastikan tidak ada barang yang tertinggal.

06.00 WIB
Peserta bertambah kelompok CAKRAWALA’03 menambah semarak perjalanan kita, Horeeeeee :D
( + K’Alam, K’Hijrah, K’Osep, K’Hendri, K’Teguh dan Maya )

08.00 WIB
Setelah sarapan, mulailah pendakian jalan melewati jalan setapak dan kebun-kebun warga. Hanya beberapa meter dari warung tempat kita menginap, sampailah kita di POS pendaftaran TN Gede Gede – Pangrango. 

Pos pendaftaran


Peserta dicek sesuai yang sudah didaftarkan di H-14 kemarin, yang membawa pisau harus didaftarkan, semua perlengkapan dicek dan larangan untuk membawa sabun serta zat kimia lainnya. Disarankan juga mengenakan sepatu, tetapi masih banyak yang bandel pake sendal, bahkan sendal jepit, termasuk aku yang hanya mengenakan sendal gunung, maksudnya “sendal yang dipake untuk digunung” (*kata-katanya peringatan dari petugas :D) tapi akhirnya LOLOS juga, hehehe :p
Perjalanan di Mulaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaiiiiiiii....

 Gunung Gede dari tampak “Jauh”
Awal Perjalanan

1 – 2 Km perjalanan masih lancar dan masih bisa haha-hihi ^_^’, berkilo-kilo perjalanan kemudian, sudah tidak terdengar suara ocehan-ocehan kita lagi, yang terdengar hanya suara nafas masing-masing :x
Jalan yang dilalui masih mudah jalan setapak dengan tembok berupa anak tangga, sesekali melewati rerumputan, sampai akhirnya kita benar-benar masuk hutan belantara penuh semak belukar.
Mungkin bagi yang lain ini adalah perjalanan biasa saja, tapi bagi kami berempat ini adalah pengalaman pertama, rada- rada shock karena sebelumnya tidak ada pemanasan/olah raga  dalam bentuk apapun, sudah nekad naik gunung :x

Dipertengahan jalan Icha hampir saja menyerah, dia pesimis untuk mencapai puncak,mungkin bukan hanya Icha, aku pribadi pun sudah hampir menyerah rasanya meneruskan perjalanan, tapi dengan semangat dalam diri dan semangat dari teman-teman lainnya, serta bujuk rayu dari bengbeng dan bunda sasti :p , akhirnya kita meneruskan perjalanan walaupun harus tertatih-tatih. Dengan sabar mereka menunggu kita dalam  mengahadapi situasi seperti ini.

Tepar ditengah Hutan
Jalan yang dilalui semakin jauh semakin terjal, pos demi pos kita lewati, selangkah demi selangkah kita terus melaju, diselingi istirahat berpuluh-puluh kali :D
Tidak ada kata-kata yang keluar selain pertanyaan “Masih Jauuuuh Gaaaaaakk ?“ T_T’ dan selalu mendapatkan jawaban “ Bentar lagi, cuma 2 belokan lagi qo....”
(a.k.a belok kanan atau belok kiri  :x )
Berjam-jam berjalan dan terus berjalan, trek semakin sulit dan menanjak, terkadang terlewati oleh rombongan pendaki lain yang saling menyapa dan memberikan semangat.


Hampir 6 Jam kita berjalan, sudah tak sanggup rasanya berjalan, Flu semakin menjadi-jadi, nafas dari mulut semakin membuat tenggorokan kering, hanya mengikuti langkah jejak yang bisa dipijak dengan sisa-sisa nafas yang ada, tapi perjalanan tak kunjung usai T_T’
Pertanyaan “Masih jauh gak” sepertinya sudah tidak berlaku, sekarang mendapatkan clue : ”Klo pohon semakin pendek dan banyak kerikil berarti kita udah deket puncak “, sekarang kita semangat mencari kerikil dan berharap pohon-pohon tinggi itu tiba-tiba berubah menjadi pendek (*saking udah pengen cepet nyampe) :D
Lambat laun jalanan sudah semakin terang, awan terlihat lebih dekat dengan kepala kita, dan kita juga banyak mendapat bonus (a.k.a. Jalan datar). Kerikil yang tadi disebutkan mulai berserakan dibawah kaki kita, dan pohon-pohon lebih pendek seperti tanaman khas puncak gunung.


Dan Akhirnyaaaaaa kita sampaaaaiiii jugaaaaaaaa :D
Surya Kencana, 14.00 WIB
Setelah keluar dari semak belukar, kini yang kita lihat adalah hamparan Padang rumput luas dan pohon-pohon bunga Eidelwise, yang diselimuti kabut tebal, apabila kabut itu pergi, maka tampak cahaya Matahari yang hangat menambah indahnya pemandangan Surya Kencana
Subhanallah indaaaaaaaaah :o

  


Setelah istirahat sebentar, makan cemilan, minum minuman hangat, dan bernarsis-narsis ria :p, kita teruskan perjalanan menuju alun-alun Surya Kencana (*Tempat nge-camp)
Ternyata kita belum sampai di Puncak Gunung Gede, kita harus nge-camp semalam terlebih dulu , baru perjalanan menuju puncak akan diteruskan esok harinya.

Untuk menuju tempat Camp kita harus melewati jalan panjang tak berujung, selama perjalanan semua tampak sempurna, kita seolah-olah berada dalam lukisan nyata, berjalan diantara jejeran gunung-gunung tinggi, awan bergerak dengan cepatnya yang terlihat hanya beberapa jengkal di atas kepala kita, sesekali kabut menerpa, dan angin berhembus mengajak alam bertasbih memuji Sang Pencipta.
Melihat ke sekeliling, menyadarkan bahwa kita hanyalah makhluk kecil dan tak berdaya apabila dibandingkan dengan ciptaan NYA yang lebih Sempurna.

Perjalanan menuju tempat Camp
Anak Ilang :D

Alun-alun Surya Kencana, 15.30 WIB
Sampai diTKP, semua sibuk mendirikan tenda masing-masing, dan kita berjalan mencari sumber air untuk berwudhu dan mengambil air untuk memasak.
Shalat Dzuhur dan Asyar kita Ja’ma, “Subhanallah Walhamdulillahu Allahuakbar....” Shalat di alam terbuka memberikan kesan tersendiri yang tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata, semua terasa begitu Nikmat....Indah....Damai....Sejuk....dan Takjub :)


Selesai bersih-bersih, shalat, dan beres-beres tenda, sekarang waktu nya memasaaak :D mmmmhhhhhhhhh maksudnya dimasakin! Hehehehehe :p
Bang’katon jadi koki andalan kita, bunda sasti, opet, kakek, mamet dan beng2 sibuk menyiapkan minuman dan makanan lainnya, ada yang bikin roti, wedang jahe, kopi, hot Chocolate, teh panas, semua sudah mereka sediakan. Makanan yang disiapkan pun bisa aku dibilang “Wooooooow!” :o kalah sama makanan dirumah sehari-hari :p
Untuk pertama kalinya nge-trip tanpa makan mie instan :D, ada sarden, nugget, telor+kornet, sup macaroni, spagetty, ayam goreng, sampai roti bakar keju+strawberry+coklat juga ada. Nge-Camp bareng mereka makmuuuuuuurrr, karena kita berempat tinggal makan tanpa harus repot memasak,  kakak-kakak yang baik hati telah menyiapkan semuanya, hihihihihi (^__^)’v



Hari semakin gelap, Surya Kencana menjelang malam kian dingiiiiiin :#
Bada’ Maghrib Nisa, Icha, dan Etha bertahan diluar tenda untuk tetap terjaga sampai Isya tiba, aku sendiri lebih memilih bergulung dengan SB didalam tenda :p
Usai shalat isya aku dan etha tidak dapat beranjak dari atas sajadah, rasa takjub mengalahkan rasa dingin yang  sudah menusuk sampai tulang. Posisi kita yang berada tepat dilembah/cekungan yang dikelilingi pegunungan, terasa ada disebuah planetarium alam. Saat kita melihat ke atas langit, ada jutaan gemerlap bintang diatas sana, sesekali terlihat bintang jatuh didepan mata kita. Subhanallah....Indaaaaaaah........
Moon Light in de dark
Hampir satu jam diluar tenda akhirnya menyerah juga, saat itu diperkirakan suhu udara mencapai 3 derajat celcius :#, tak kuat menahan dingin akhirnya kita masuk tenda dan Tiduuuuuuuuuurr....


16, Oktober 2011
Surya Kencana, 05.00 WIB
Selamat Pagiiiiii Duniaaaa '\^.^/'
Shalat shubuh diatas rumput yang basah, mmmhhhhhh sejuuuukkk :$
Masih banyak kabut, tetapi lambat laun Matahari mulai menampakan diri memberikan kehangatan pada seluruh makhluk dunia dan seisinya

Surya Kencana Pagi hari diselimuti Kabut
Selesai Sarapan + Packing + beres-beres + bernarsis-narsis ria :p, kita memulai perjalanan kembali untuk menuju puncak.
Semangaaaaaaaaaaaaaaaaaatttttt  °\(^.^)/°

Penampakan Puncak Gunung Gede dilihat dari Surya Kencana

Perjalanan menuju puncak ± sekitar 1 Jam, Aku, Icha, Nisa, Etha, Mamet, bang’Katon, dan Bengbeng melewati jalur semak belukar, jalan yang lumayan agak jauh namun datar. Sedangkan yang lainya melewati jalur batu, jalan yang lebih dekat namun sangat terjal :#
Ditengah perjalanan sudah terdengar suara orang-orang di atas puncak yang membuat kita semakin bersemangat berjalan untuk segera menginjakan kaki dipuncak Gunung Gede.

"Naik-naik ke puncak gunung lageee..."

Tepat Pukul 10.15 WIB 
"Alhamdulillah KITA BERHASIIIIIIIILLL" \^.^’/
Akhirnyaaaaaaaaaaaaaaaaa untuk pertama kalinya kita berada di ketinggian 2958 mdpl :$
Perjuangan kita tidak sia-sia, hilang sudah rasa lelah, semua terbayar saat Alam puncak Gunung Gede menyuguhkan Lukisan Alam yang sangat Megah :)
Subhanallah...


"Dan bumi yang Kami hamparkan dan Kami pancangkan di atasnya gunung-gunung yang kokoh, dan Kami tumbuhkan diatasnya tanam-tanaman yang indah. untuk menjadi pelajaran dan peringatan bagi setiap hamba yang kembali ( Tunduk kepada ALLAH) "
(QS. Qaf : 7-8)  


And Here We Are  (•ˆ⌣ˆ•)'...





Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
(QS. Ar-Rahman)

#Perjalanan pulang via Cibodas, still to be Continue.....



Big Thank's to : CAKRAWALA STT - PLN ( Bengbeng, Bang'Katon, Babun, Opet, Kakek Singke, Mamet, K' Hijrah, K'Alam, K'Osep, K'Hendri, Teguh n' Maya) ;)

 

Minggu, 09 Oktober 2011

Yang tertulis di Lauhul Mahfuzh

Bismillah....

Jika namamu yang tertulis di Lauhul Mahfuzh untuk diriku, niscaya rasa cinta itu akan ALLAH SWT tanamkan dalam diri kita....
Tugasku bukan mencari dirimu, tetapi mensolehahkan diriku....
Wahai seseorang yang telah tertulis di Lauhul Mahfuzh, imamku, dan ayah bagi anak-anakku, engkau yang membersamai perjalananku nanti....
Aku percaya kau sedang memperbaiki dirimu, memantaskan dirimu tuk jadi imam bagi tulang rusukmu, dan buah hatimu kelak....



(¯`v´¯)
`•.¸.•´♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥

Selasa, 19 Juli 2011

Ladies Trip Goes to Ujung Kulon #Part-2

Ladies “BPC” Trip, Goes to Ujung Kulon Part-2
Juny 30th 2011 Until July 4th 2011

Begitu mendengar suara dibalik pintu, aku terbangun namun enggan sekali untuk beranjak dari posisi tidur. Untung tante’iyya dan tante’isti berbaik hati bangun dan melihat siapa yang datang.
Setelah orang diluar itu memanggil nama kita, "neng...neeng..."
baru tersadar ternyata itu pak’mis dan pak’sukri yang sedang patroli :D, dan aku pun bisa tenang, terpejam kembali menuju alam mimpi :p
Kemudian, Tante'Isti dan tante'Iyaa nemenin bapak-bapak itu ngobrol sambil ngopi di luar pos sampai tengah malam.

2 Juli 2011
Cidaon 05.00 WIB
Morning in the beautiful Island \^.^'/.......
Siap-siap trekking ke Tanjung layar dan Karang Copong :), Sekitar Jam setengah 6 pagi kita sudah berger menuju Pulau peucang dengan menggunakan slowboat. Kemudian kita mandi, sarapan dan tunggu instruksi Pak'Mis. Pemandangan Pulau Peucang dipagi hari benar-benar biqin adrenalin pengen loncat kelaut meningkat.  Air pasang yang memenuhi pantai airnya biru jerniiiih, kita semua memiliki pikiran yang sama : “Segeeerr bangeet rasanya klo kita berenang disana”  :D
*Pagi hari di pulau peucang :)




Pukul 08.00 WIB kita memulai perjalanan menuju cibom yang akan dilanjutkan  trekking ke Tanjung Layar. Butuh waktu sekitar 30menit menggunakan slowboat untuk mencapai pulau cibom, berhubung tidak ada dermaga, kita berhenti ditengah laut dan dilanjutkan dengan menggunakan speedboat.
wowwwoow seruuu \^.^/....
  
PantaiCibom
Still at Cibom :p

Trekking dimulai :)
Kita mendapatkan guide baru, guidenya masih berusia 18 tahun bernama gungun, mak’santy seneeeeng banget dapat guide brondong, xixixixixixi :D
Kita menyusuri hutan belantara dan semak belukar, sisi kanan kita pesisir pantai dengan ombak yang besar karena sudah berbatasan dengan laut lepas.

Welcome to Cibom ---> Tanjung Layar
 
Pohon Kiara
(Pohon Tua berumur ratusan taun, akarnya sudah mencapai permukaan tanah dan membentuk seperti terowongan)

 
Setelah berjalan sekitar 45 menit akhirnya kita sampai dimercusuar Tanjung layar (*mercusuar yang letaknya berada di ujung pulau jawa)
@Mercusuar Tanjung layar

Ternyata, disini hanya ada satu orang petugas yang menjaga mercusuar, agar mercusuar tersebut tetap menyala di malam hari. Seorang  laki-laki paruh baya hanya seorang diri di pulau terpencil seperti  ini, dia tidak akan meninggalkan pulau ini apabila belum ada yang menggantikan tugsanya, dan  tukar shiff nya lumayan lama, per-3bulan, ckckckck  :salut
Kukira perjalanan kita hanya sampai disini saja, ternyata masih ada yang bisa kita kunjungi :o

Jalan lageeeeee, yuuuu mareee.... :D
Kita melewati  puing-puing bangunan penjara tua yang sudah hancur dimakan usia, jalanan yang dilalui mulai menanjak dan menaiki anak tangga yang sudah hancur juga tatanan nya. Ternyata kita diajak melihat pemandangan tanjung layar dari tampak atas. Diatas sana masih banyak juga bangunan-bangunan tua. Dan kita bisa melihat jurang curam langsung ke laut lepas.
Wooooooooow Amaziiiiiiiiiiiiiiing :o

Moto di atas Jurang :D

Perjalan kita akan dilanjutkan menuju taman rumput yang sangat luas, turun kembali menyusuri jalan yang dilalui tadi, jalan lagi  melewati semak belukar, setelah keluar dari semak belukar tersebut....
Taraaaaaa terhampar padang rumput yang luas :)
Padang Rumput @ Tanjung Layar
Ada bukitnya juga :)
 

Awalnya bingung, qo Cuma gini doank ???
Mmmmmhhhhhhh.......melihat batu besar itu, disampingnya ada tebing karang yang lumayan tinggi, tanpa pikir panjang kita langsung manjat tebing ituuuuu :D

Foto diatas tebing Tanjung Layar
Gungun "Sang Guide" cuma gelang-gelang kepala melihat tingkah kita yang kayak baru dapat mainan baru langsung panjat sana-sini. Hihihihihi :p

Penasaraaaan...apa ya yang ada di atas sana (“.)’???? Setelah naik penuh perjuangaan, pyuuuhhh.....
Dan  ini lah pemandangan dibalik tebing karang itu  (*.*)’...

   

Posisi kita benar-benar ada di ujung tebing, desak-desakan di atas karang curam tajam lumayan ngeri juga. Tante’Isti kakinya udah gemeteran (*Phobia ketinggian tapi maksain naek karena penasaran :D)
Puas foto-foto dan menikmati indahnya spot diatas, naik Tebing selanjutnya  :)

Masih diatas tebing

Menelusuri tebing demi tebing, dan kini kita benar-benar berada di ujungnya pulau jawa :) Subhanallah.....Semakin jauh kita berjalan semakin Indah alam yang dilihat ;)

 


Beberapa jam kemudian datang rombongan lain yang sudah mulai berdatangan, kita yang sudah puas menikmati stiap sudut pemandangan berjam-jam, akhirnya memutuskan untuk pulang.
Sebelum pulang papasan dengan pak’Sukri yang sedang memandu rombongan baru itu,
Aku        : “Pak’Sukri, rombongan dari mana pak?rame bangeet...” tanyaku
P’Sukri   : “Dari Bandung neng, rada telat mereka, makanya siang gini baru nyampe sini “jawabnya
Aku        : “Oooh...” jawabku singkat “Pak, diatas bagus ya pemandangannya” maksudku memberikan pernyataan apa yang sudah kita lihat tadi. Namun pak’sukri salah pngertian, dikira aku bertanya diatas bagus atau tidak, dan beliau malah menjawab
P’Sukri   : “Aduuuhh jangan manjat deh nenk, bahaya! batu-batu tebingnya suka roboh....”
Aku        : “................” bengong + shock! sambil bicara dalam hati “Oowwww! :o kita mah udah naek-naek dari tadi malah pak!“ :D
Hadeeeeeeeuuuhhhhh  bener-bener deeeh :#
Tanpa ada diskusi lagi aku langsung pamit dan ngacir (*takut ketauan kalo sebenernya kita udah manjat-manjat ke tebing itu :p)
Sebelum pulang foto dulu sama Pak'Sukri :p


Pulau Peucang, 13.30 WIB
Pulau peucang menyambut kita dengan warna laut indah di siang hari :)
 

Trekking karang copong dijadwalkan jam 3 Sore, masih ada waktu 1jam setengah lagi, tanpa pikir panjang ambil pelampung di kapal daaaan Byuuuuuuuuuuuurrr  :D
kita berenang, susur pulau peucang, nge-gozzip  sambil tiduran dibawah pohon bakau yang teduh plus biqin istana pasir :p

Segaaaaaaaaaaar :D

Ada juga yang pemotretan tampak belakang :D
(*kereeeeeen Tanteeee ;))
Penampakan belakang Tante'Iyya
  
Penampakan belakang Tante'Isti

Setelah puas bermain dengan ombak biru dan pasir putih, kita teruskan petualangan menuju Karang Copong \^.^/....
Masih dengan pertanyaan yang sama dari trekking2 sebelumnya, karang copong tempat apaan yaaa? Kata pak’Mis Cuma ada pohon gede ajah dsana, laah disini ajah udah banyak pohon pak, ngapain jauh-jauh kesana? :D
Tetap semangat 45 kita cari tahu rasa penasaran kita, dengan baju basah kuyup kita mulai melintasi hutan pulau peucang (*Berharap dengan jalan jauh baju bisa kering :D)
Sudah hampir satu jam kita berjalan qo belum sampai jugaa? :x !!!!
Sepanjang jalan pemandangan hanya hutan belantara, pohon-pohon besar yang umurnya mungkin sudah ratusan tahu, sesekali kita ditunjukan binatang2 seperti kancil dan babi hutan yang berkeliaran sedang mencari makan. Mmmhhhhhh berasa di taman safari alami :D
Akhirnya kita sampai di sisi lain pulau peucang, pantai yang ombaknya agak besar dan banyak karangnya, Indaaaaaah bgtttt  :) tapi sayang, banyak sampahnya :(


Setelah  menyusuri pantai, kita masuk lagi ke hutan semak belukar, sampai akhirnya bertemu kembali dengan  trek anak tangga alami. Sudah sangat lelah sebenarnya, tapi ayoooo semangkaaaa \^.^/............
Akhirnya kita sampai diatas puncak tebing, hanya decak kagum dan tak ada kata lain yang terlontar dari mulut ini, selain Subhanallah....
Karang Copong

Beberapa meter dari spot diatas, Yaaaa ternyata benar, ada pohon sangat besar dihadapan kita sekarang. Pohon yang rindang, dibawahnya tumbuh tanaman pandan, sehingga pemandangan di balik pohon itu agak terhalang.Berjalan perlahan antara  jalan setapak, dan ketika kita melihat di balik pohon itu....
Ternyata satu kata itu kurang!
“Subhanallah...Walhamdulillah...Huallahuakbar... “
Woooooooww Kereeeeeeeeeeen  :D

Kita berada di atas tebing tinggi dengan pemandangan membentang birunya laut lepas , warna karang dibawahnya berwarna-warni sangat terlihat jelas saking airnya jernih, ada  biru tua, biru muda, hijau toska, ungu, dan coklat (*Langsung Speechless)

*Pemandangan dari atas tebing :


*Deburan Ombak @ Karang Copong :


And Now, Here We Are!  :)

Still @ Karang Copong 16.30 WIB
Saking betahnya kita disini, sampe lupa kalo kita harus segera pulang, malah sempet bobo siang + masak mie pulaa :D
Akhirnya kita bangkit juga dari panorama indah ini, dan kembali menyusuri jalan setapak tadi. Jalan pulang agak membingungkan, ditambah hari semakn gelap. kalo aku sendiri mungkin udah nyasar L Tapi Alhamdulillah kita selamat sampai tujuan, begitu melihat dermaga pulau pecang “akhirnyaa kluar hutan juga” batinku, hihihihi ^___^’v...
Istirahat sebentar kemudian ngantri untuk mandi, mengisi botol air untuk persediaan minum, masak dan cuci piring dicamp kita. Semuanya selesai, kita kembali ke pulau tak bertuan di sebrang sana :D

Cidaon, 18.00 WIB
Malam terakhir di Ujung Kulon, mmmhhhhh rasanya waktu tak ingin berlalu cepat, besok kita harus kembali ke Ibu kota menghadapi kembali kehidupan nyata, hehehehe :p
Malam ini masak ikan sarden pke blimbing wuluh hasil panen di Hutan Karang Copong tadi sore :p plus cabe hasil jarahan dari awak kapal :D
hasil karya ade, habis dalam beberapa menit, mmhhhhh manteep....klo ditengah hutan gini semua jadi nikmat, lebih nikmat lagi karena adanya kebersamaan kita  ^___^’.....
Selesai makan kita packing untuk persiapan pulang besok, kita harus pulang sangat pagi dari sini, karena bis DAMRI keberangkatan dari sumur tujuan serang hanya ada 2 waktu yaitu jam 9 pagi dan jam 12 siang, perjalanan slowboat saja, memerlukan waktu 4 jam. Mau tidak mau kita bener-benar harus nyubuh dari sini :x



3 Juli 2011
Cidaon 05.00 WIB
Pagi-pagi buta kita sudah berbondong-bondong menuju dermaga, memberikan kode kepada ABK untuk segera menjemput kita. Namun  tampaknya para ABK terlalu nyenyak dalam tidurnya sehingga kode dari kita not responding :(
Hampir setengah jam kita terlunta-lunta dipinggir dermaga dengan mata yang masih mengatuk, kode pertolongan terus menerus diarahkan, dan  akhirnya dijemput jugaaaa :D

Pulau Peucang, 06.00 WIB
Hari terakhir di pulau peucang :(
Setelah mandi dan packing kita pamitan sama pak’Mis, Pak’ Sukri, Gungun serta petugas lainnya.
Kita meninggalkan pulau peucang sekitar pukul 07.30 WIB, kapal mulai berjalan menjauh dari pulau, tak lepas dari pandangan mata  aku terus menatap hidden paradise itu.
Pulang sambil sarapan mie (*lagii) kali ini nuning yang masak di atas kapal untuk kita semua, bahkan sempet masak ikan hasil tangkapan ABK, ckckckck
Setelah kenyang kita mencari lapak masing-masing untuk membangun alam mimpi :D
Aku sendiri memilih untuk tetap terjaga, hanya duduk di luar kapal sambil menikmati perjalanan ini, ditemani Mak’santy dan fanny :)
Saking serunya kita bertiga ngobrol, tak terasa kita sudah sampai kampung Sumur, say tengkyu dan tukeran nope dengan para ABK, dan kita pun naik sampan lagi untuk menuju pantai. Begitu menginjakan mainland, kita langsung berpamitan kepada pak’Koni pemilik kapal yang kita sewa. Setelah pamitan kita langsung meluncur mencari bis DAMRI di pertigaan jalan.  Nunggu di warung penduduk setempat sambil mencari minuman dingin (*ngidam, selama di pulau gak ketemu es :p) ada juga miss’nuning yang selalu mencari nasi dimanapun berada :D

Sumur, 12.00 WIB
DAMRI pun datang dan mengangkut kita dengan pengalaman dan perjalanan yang tidak akan terlupakan :)
Nuning dan Fanny turun di Labuan, mereka akan lanjut Trip ke Sawarna (*pengeeeen ikuuut :( )
dan sisanya melanjutkan langsung menuju Serang.
(# Ongkos Damri: Rp. 30000 /orang)

Serang, 16.30 WIB
Sampai Pakupatan langsung nyari ATM, persiapan amunisi terakhir menuju Jakarta, hehehe :p
Jajan batagor pinggir jalan didepan halte UNTIRTA sambil nunggu bis jurusan Kalideres. Sudah hampir 15 menit bis tak kunjung datang, akhirnya terdengar teriakan sang kondektur “kali..kali...kali...”  Rencana pake bis AC tapi ternyata bis yang kita kejar adalah bis Ekonomi, ngegembel lagi kita duduk di bawah deket supir :D
Supir                      : “Abis pada darimana neng?” tanyanya
Aku&tante’iyya      : “Ujung Kulon pak...”
Supir                      : “Abis ngapain dari sana?” tanyanya heran
Aku                        : “Kemping pak! “ sambil nyengir
Supir                      : “Kemping dimana nya?” tanyanya lagi
Tante’iyya              : “di cidaon pak...” jawab tante’iyya santai
Supir                      : “Cidaon? Bukannya gak boleh kesana ya?kalian dtemenin siapa kesanah?”
Aku                        : “ emank iyaa?” tanyaku dalam hati
Tante’iyya               : “kita ber-7 ajah pak, nge-camp disana, dan perempuan semua siih pak "
Supir                      : “Hah?perempuan semua???” tanyanya kaget “kalian dalam rangka apa kesana? Ketemu siapa disana?” rentetan pertanyaan keluar dari mulut pak’supir
Aku &tante’iyya     : “?????????????” bingung
Aku                        :  “yaaa jalan-jalan ajah pak, refreshing” Jawabku polos
Supir                      :  “Sayah ajah yang asli orang sumur gak berani datang kesana neng, kalian malah kemping disana, perempuan semua lagi, bener-bener nekad” kata supir itu sambil geleng-geleng kepala
Tante’iyya              : “ hehehehe, emank kenapa sih pak disana?” tanyanya penasaran
Supir                      : “Yaaaaa namanya juga Ujung Kulon neng” jawab sang supir
Aku&tante’iyya      : “?????????????????????????????” Garuk-garuk Kepala *Tambah bingung :D


Dengan segala cerita, pengalaman, bahkan tindakan nekad ketidaksengajaan kita :p
Dalam setiap detik perjalanan itu, telah memberikan sebuah makna....
Makna antara  “Aku dan Tuhanku ALLAH SWT”,  serta “Aku dan mereka

Aku dan diri-NYA :) : Setiap langkah mengajari aku untuk semakin bersyukur atas semua penglihatanku, pendengaranku, kesehatanku, dan waktuku yang masih diberikan kesempatan untuk menikmati bagian terkecil  bumi ALLAH dari karya-NYA yang Maha Agung dan Maha Sempurna :)

Aku dan mereka :) : Bersyukur diberikan kesempatan untuk mengenal mereka, orang-orang tangguh yang pertama kali aku kenal, karena adanya perjalanan ini ;)
Mereka hadir untuk saling melindungi dan menguatkan dalam setiap langkah perjalanan kita :)

Malam kian larut, Bis ekonomi Merak -Kalideres membawa berjuta kisah perjalanan dan petualangan kita, berharap suatu hari aku dapat menginjak Hidden Paradise di belahan dunia lain :)


Jakarta, 22.00 WIB
Welcome Home \^.^/......

THE END



Dan Tinta seluas Samudra pun tidak akan cukup melukiskan keindahan Goresan Sang Illahi....

“Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan....”
(QS. Ar-Rahman)




My Birthday....

Daisypath - Personal pictureDaisypath Happy Birthday tickers