Senin, 21 Maret 2011

Untuk Mu Wahai Kalbu


  • Dalam Kalbu ada koyak yang hanya bisa dirajut dengan mendatangi ALLAH.....

  • Di dalamnya ada nestapa yang hanya bisa dihilangkan dengan senang berkhalwat bersama-NYA.......

  • Di dalamnya ada duka yang bisa dilenyapkan oleh rasa bahagia dengan mengenal-NYA dan jujur dalam berinteraksi dengan-NYA.....

  • Di dalamnya ada kerisauan yang hanya bisa ditenangkan dengan berkumpul bersama-NYA dan lari menuju-NYA......

  • Di dalamnya ada api kesedihan yang hanya bisa dipadamkan dengan rida kepada perintah, larangan, dan ketetapan-NYA serta senantiasa bersabar hingga engkau menjumpai-NYA..... 

Apa kita telah merasakan semua itu?

Dalam Kalbu koyak, nestapa, duka, risau, dan penyesalan. Obatnya hanya satu! Yaitu, Mengenal ALLAH....




"Sering kali dirimu diminta untuk taat, tapi hatimu senantiasa merasa berat, karena memang tak mencintai ketaatan. Karena itu, yang pertama kali kita lakukan adalah mengobati kalbumu. Bila sudah sembuh, nikmat cinta pun akan datang dengan sendirinya"
(Syekh Ibn 'Atha'illah)



Seorang shaleh menuturkan, "Shalat adalah cahaya yang memancar dari kalbu seorang mukmin. Ia mencerahi wajahnya dan terpantul pada semua anggota badannya. Dengan cahaya inilah ALLAH membimbing pendamba rida-Nya menuju berbagai jalan keselamatan. Mukmin selalu dipancari cahaya, ia mampu melihat apa yang tidak dilihat orang lain. Pada hari kiamat nanti, cahaya ini benderang di depan dan di sisi kanannya."
Sungguh kata-kata yang mencerahkan, wajar saja, sebab ia berbicara tentang shalat :-)


Shalat yang menakjubkan, Ia meresap ke seluruh relung kehidupan kita. Lima kali sehari semalam, ia membersihkan kita dari segala noda, dan membebaskan kita dari jerat dunia. 


Kala sibuk dan tekun bekerja, shalat dzuhur tiba untuk mengingatkan kita kepada ALLAH. Setelah itu, kita pun terus bekerja hingga lelah. Lalu, tibalah shalat asyar untuk memulihkan semangat pada tubuh ini. Setelah itu, kita terkadang  tertidur. Shalat maghrib tiba untuk menghidupkan kita dari kematian. Shalat Isya menyusul untuk menutup hari yang sibuk ini. Demikianlah manusia kemudian memulai harinya yang baru dengan shalat shubuh dan dengan cahaya baru.

Shalat merupakan stasiun pengisi bahan bakar bagi tubuh, ketika tekad berkurang, semangat menurun, dan badan melemah, shalat datang untuk menyuplainya dengan bahan bakar illahi. Dengan shalat fisik kita hidup di bumi namun jiwa kita terhubung dengan langit.

Ikhwahfillah, perhatikan kaitan antara shalat dan segala sesuatu dalam hidupmu.
Menarik sekali, ketika seorang anak lahir, kita disunahkan melantukan azan di telinga kanannya dan iqamat di telinga kirinya. Selama ada adzan dan aqimat, maka shalat harus dilakukan. Tidakkah kita sadari ilkhawafillah, bahwa  kita akan dishalatkan.

Hidupmu berawal dengan adzan dan berakhir dengan shalat. Antara awal dan akhir ada kehidupan yang bertema, "Dirikan shalat!" :-)




"Meminta dan Mencinta......"




















4 komentar:

Gitarist mengatakan...

Setuju, manusia sering kali beribadah hanya mengaharapkan imbalan syurga dan merasa ketakutan terhdap neraka. Itu yang menyebabkan kurangnya rasa ikhlas pada manusia. Jika Syurga dan neraka tidak di ciptakan, apakan mereka semua masih mau beribadah kepada Allah?
Orang dihidupkan di dunia prinsipnya satu.
Tdk Kuciptakan Jin dan Manusia kecuali menyembah kepadaKu. (Ad Dzariyat 56).
Ayat ini menjadi fitrah manusia... kita banyak melihat Animisme Dinamisme jaman dulu...
itu krn fitrah manusia mencari Tuhan. Dan Tauhid adalah hukum tertinggi antara mahluk dan kholiknya... tdk ada hubungan dengan segala amalan yang lain. Amalan itu adalah itu bukti kepatuhan manusia dengan Tuhannya.
Dan diciptakan Surga untuk imbalan itu. Namun segala amalan itu bisa sia2 karena tidak untuk Allah.
Semoga kita senantiasa diberi kekuatan dan pertolongan Allah sehingga kita dapat beramal dengan ikhlas semata-mata karena Allah saja. Amien :)

Anonim mengatakan...

Alhamdulillah dapet Motivasi. Haturnuhun :D

Ad-Dzikra mengatakan...

"Setuju, manusia sering kali beribadah hanya mengaharapkan imbalan syurga dan merasa ketakutan terhdap neraka. Itu yang menyebabkan kurangnya rasa ikhlas pada manusia. Jika Syurga dan neraka tidak di ciptakan, apakan mereka semua masih mau beribadah kepada Allah?
Orang dihidupkan di dunia prinsipnya satu.
Tdk Kuciptakan Jin dan Manusia kecuali menyembah kepadaKu. (Ad Dzariyat 56).
Ayat ini menjadi fitrah manusia... kita banyak melihat Animisme Dinamisme jaman dulu...
itu krn fitrah manusia mencari Tuhan. Dan Tauhid adalah hukum tertinggi antara mahluk dan kholiknya... tdk ada hubungan dengan segala amalan yang lain. Amalan itu adalah itu bukti kepatuhan manusia dengan Tuhannya.
Dan diciptakan Surga untuk imbalan itu. Namun segala amalan itu bisa sia2 karena tidak untuk Allah.
Semoga kita senantiasa diberi kekuatan dan pertolongan Allah sehingga kita dapat beramal dengan ikhlas semata-mata karena Allah saja. Amien "


Amiiiinn....semoga kita termasuk hamba-hambanya yang terpilih yang senantiasa hanya rindu akan Mahabah NYA :-)

Ad-Dzikra mengatakan...

"Alhamdulillah dapet Motivasi. Haturnuhun "


Sami-sami kang :-)
Saling mengingatkan yaa ;-)

Posting Komentar

My Birthday....

Daisypath - Personal pictureDaisypath Happy Birthday tickers