Senin, 31 Oktober 2011

MANUSIA DIANTARA DUA TANGISAN

Manusia sentiasa ada dalam dua tangisan....
Detik waktu bersama kelahiran seorang bayi dihiasi tangisan, nyaring berkumandang menghiasi telinga si IBU. Merekah senyum sang ibu gembira melihat si'buah hati penawar sakit dan lesu dalam perjuangannya dengan Maut.

Lalu dimulailah sebuah kehidupan yang baru, kehidupan fana dengan sebuah resiko pahit dan kejamnya dunia, hingga bercucuran darah dan “Tetes Air Mata”.

Air mata adakalanya penyubur hati dan penawar duka, adakalanya buih Kekecewaan yang menghimpit perasaan dan kehidupan ini.

Air mata seorang manusia hanyalah umpama air kotor diperlimpahan, namun setetes air mata karena takut kepada ALLAH SWT ibarat gemerlap permata indah yang terpancar dari segala arah dan penjuru.

Pencinta dunia menangis karena dunia yang hilang,
“Alangkah sedikitnya hartaku”, kesal si hartawan (pemuja dunia).

Perindu akhirat menangis karena dunia yang datang,
 “Alangkah sempitnya kuburku”, keluh seorang batil.

Dari mata yang mengitai kemewahan duniawi dengan rakus, mengalirlah air kecewa kegagalan.
 

Dari mata yang redup merenung Hari Akhirat yang dirasakan dekat, mengalirkan air mata insaf mengharap kemenangan, serta rindu akan ALLAH SWT dan RasulNya. 

Tangis adalah basahan hidup, justru Hidup dimulakan dengan tangis, dicela oleh tangis dan diakhiri dengan tangis. 

Manusia sentiasa ada dalam dua tangisan....
"Ada dua titisan yang ALLAH SWT cintai, pertama Titisan Darah para Syuhada dan yang kedua adalah Titisan Air Mata yang jatuh karena takut kepada ALLAH SWT"

Berhati-hatilah dalam tangisan, karena ada tangisan yang akan mengakibatkan diri menangis lebih lama dan ada tangisan yang membawa bahagia untuk selama-lamanya.

Kita gembira jikalau apa yang kita idamkan tercapai, kita menangis jikalau yang kita 
cita-citakan terabai.
Nikmat disambut ria....
kedukaan disambut nestapa....

Lupakah kita?
ALLAH SWT telah berfirman : " Boleh jadi kamu membenci sesuatu,padahal ia amat baik bagimu,dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu,pada hal ianya amat buruk bagimu. ALLAH mengetahui sedangkan kamu tidak mengetahui." (QS. AL BAQARAH : 216)


Menangislah wahai diri....
Agar senyumanmu banyak di kemudian hari, karena engkau belum tahu, nasibmu dihisab kanan atau hisab kiri.
 

Disana!
Lembaran sejarahmu dibuka satu persatu, menyemarakkan rasa malu yang berabad-abad lamanya, dimana kita hanya berharap kepada syafaat Rasulullah yang dikasihi ALLAH SWT.

Menangislah seperti Saidina Umar bin Khatab yang selalu memukul dirinya dengan berkata: "Kalau semua masuk ke dalam syurga kecuali seorang, aku takut akulah orang itu!" 

Menangislah sebagaimana Ummu Sulaim apabila ditanya : "Kenapa engkau menangis?" "Aku tidak mempunyai anak lagi untuk saya kirimkan ke medan Perang." jawabnya. 

Menangislah sebagaimana Ghazwan yang tidak sengaja memandang wanita rupawan, ia haramkan matanya dari memandang ke langit seumur hidup,lalu berkata : "Sesungguhnya engkau mencari kesusahan dengan pandangan itu." 

Menangislah sebagaimana sallafushaleh berkata : "Bagaimana hendak bergembira sedangkan mati itu di belakang kami,kubur di hadapan kami,kiamat itu janji akan kami, neraka itu memburu kami dan perhentian kami ialah ALLAH SWT."

Apabila sungai-sungai yang mengalir itu banjiran air mata umat Nabi Adam yang menangis bertaubat, maka suburlah dan sejahteralah bumi ini karena terangkatnya taubat.  Penghuni Syurga ialah mereka yang banyak mencucurkan air mata Demi ALLAH SWT  dan Rasulnya bukan semata karena harta dan kedudukan.
 "Penghuni Syurga itulah orang-orang yang menang" (QS. Al- Hasr: 20)

Menangislah disini, sebelum menangis disana....

Wallahu a'lam....




0 komentar:

Posting Komentar

My Birthday....

Daisypath - Personal pictureDaisypath Happy Birthday tickers